THIRTY-NINE

6.9K 797 32
                                    

Song for this chapter :
• Once in a lifetime - 1D •

***

"Niall."

Harry temenung sebentar sebelum mendengar kelanjutan kata-kata yang di lontarkan oleh Maddy saat ini.

"Tapi aku mendengar suara lain."

Saat ini Harry tidak bisa membaca sedikitpun pikiran yang melintas di kepala Maddy. Gadis itu mengunci pikirannya dengan baik.
Merasa gagal untuk mengetahui sesuatu, Harry  memutuskan untuk terus mendengarkan lontaran kata yang di keluarkan oleh Maddy.

"Suara itu sedang mengancam Niall dan seluruh orang yang ia sandra. Harry aku benar-benar harus kesana!"

Mungkin semua ini memang harus berjalan seperti air mengalir. Walaupun Harry telah berusaha sebisa mungkin menghindarkan semua masalah ini dari gadisnya, ia memang harus menerima kenyataan jika semua teka-teki ini harus berakhir.

Harry terus menatap gadis di hadapannya itu dengan sendu. Semua permasalah ini, belum sepenuhnya diketahui Maddy.
Harry menatap sendu juga karena pikirannya yang sudah menjalar luas dimana semuanya tidak akan baik-baik saja.

Entah sejak kapan Maddy sudah berada di dalam dekapan Harry. Maddy yang merasakan sesuatu yang tidak beres memilih untuk tidak menanyakan apa pun untuk saat ini.

Perasaan Maddy seolah mengatakan jika Harry benar-benar kacau dan perasaan tidak mau kehilangan terus menghantui Harry.

Maddy merasa berterimakasih dengan kemampuannya yang dapat mengetahui perasaan terdalam seseorang khususnya Harry, walaupun gadis itu belum benar-benar mempelajarinya.

Dekapan Harry semakin erat ketika gadis di dalam dekapannya menitikan bulir-bulir air mata. Entah mengapa perasaan Maddy benar-benar kacau dan merasa takut kehilangan lelaki yang sedang mendekapnya sekarang.

Mereka berdua seolah memiliki ikatan yang sangat kuat. Perasaan satu sama lain saat ini adalah sama. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana kelanjutan dari perjalanan kisah mereka nantinya.

"Kita selesaikan semuanya bersama-sama bukan?" Ujar Maddy spontan.

"Tentu."

***

Keadaan di kamar Harry saat ini sangatlah sepi, hanya terdengar suara-suara hewan malam dan dengkuran halus milik gadis yang tertidur di sampingnya.

Rambut Maddy yang panjang menutupi hampir setengah wajah gadis itu. Perlahan, tangan Harry mulai menyingkirkan helaian rambut itu dan mengelusnya perlahan.

Sambil memandang wajah Maddy saat ini, Harry teringat kata-katanya yang pernah ia lontarkan di hadapan orangtuanya dan Maddy disaat Harry menginjak umur 10 tahun saat itu.

Harry pernah berkata 'aku akan selalu menjadi sayap pelindungmu' sembari memberikan sepotong kue cokelat yang lezat untuk Maddy.

Semua ini memang berat namun semua ini memang harus berakhir cepat atau lambat. Dan semua resiko yang ada, tentu itulah salah satu penghambat dari penyelesaian masalah ini.

Harry merasa damai jika Maddy memanggil namanya untuk membantunya atau hanya sekedar menyapa.

Senyum yang terukir di wajah Maddy adalah semangat yang tersirat. Entah dalam keadaan sangat lelah atau hampir frustasi, senyum mengembang dari Maddy adalah penghibur tersendiri bagi Harry.

Perlahan kedua mata milik Harry menutup dan ikut tertidur di samping Maddy yang sudah terlebih dahulu pergi ke alam mimpi.

***

Haiii oliv balik lagi nih.

Maaf banget chapter ini aneh maaf yaa.
Maaf juga updatenya lama.m

Btw, username gue ganti jadi CherryCuddler, bagus gak?? Wkwk

Yaudaah jangan lupa vomments yaw biar lanjut cepet

Bhayyy

Photograph [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang