Vera merasa terganggu ketika mendengar suara ketukan pintu dan bel berkali-kali sedari tadi, dengan perasaan jengkel dia berjalan dengan langkah sedikit kesal menuju pintu.Hari ini dia ingin meluangkan waktu bersama putri tercintanya mumpung waktu libur jadi kesempatannya untuk meluangkan waktu bersama anaknya.
Vera dengan kasar membuka pintu namun saat dia membuka dia langsung terkejut karena melihat Vero dengan wajah yang babak belur di sudur bibir berdarah dan tunggu?
"Ver," panggil Vero dengan nada lemah namun masih tetap bisa tersenyum.
"Ro, lo kenapa yaampun." khawatir Vera, entah dari mana saat melihat Vero terluka seperti itu Vera sangat khawatir.
Dia langsung membawa Vero masuk ke rumahnya tidak memperdulikan tatapan gosip akan tetangganya nanti yang penting dia harus menolong orang terlebih dahulu.
Dia mendudukan Vero di sofa ruang tv di rumahnya.
"Kamu duduk di sini dulu saya mau ngambilin obat P3k," ucap Vera namun hanya di balas anggukan oleh Vero.
Vera langsung bergegas pergi ke kamarnya untuk mengambil obat p3k karena obat tersebut berletak di kamarnya.
Vero bersandar di sofa dia menutup matanya menikmati rasa sakit yang ada pada muka dan tubuhnya itu.
Vera berjalan mendekati Vero dengan membawa obat p3k yang berada di tangannya, dia melihat Vero yang sedang menutup mata semakin khawatir dia takut Vero kenapa-kenapa dengan tergesa dia berjalan mendekati Vero tanpa sadar ada sesuatu yang membuatnya tersandung dan mengenai tubuh Vero.
Vero yang merasa berat di tubuhnya langsung membuka matanya hal utama yang dia lihat adalah bulu mata lentik milik Vera, bibir ranum dan hidung yang mancung membuatnya terpada atas kecantikan janda anak satu ini.
Sama seperti Vera dia terdiam dengan fikirannya memandangi wajah tampan Vero walaupun mukanya di hiasi dengan luka-luka namun tak menghilangi kadar ketampanan milik seorang Vero, hingga suara kecil Dela membuyarkan mereka berdua.
"Mama," panggil Dela yang melihat adegan tersenyum.
Mereka berdua langsung tergesa-gesa kembali pada tempat semula dan terlihat canggung, Dela mendekati mereka berdua.
"Papah, papah kenapa? Kok muka papa luka-luka," tanya Dela dengan beruntun dia langsung melihatkan muka sedihnya.
"Papah gak papa sayang," jawan Vero hangat.
Dela yang mendengar jawaban dari Vero langsung memeluk dirinya dia langsung menangis di pelukan Vero.
"Siapa yang udah nyakitin papa biar Dela yang balas," ucapnya yang membuat Vero terkekeh.
"Emang Dela berani?"
"Berani lah, bakalan Dela jambak-jambak tu rambut mereka." jawabnya dengan yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...