“Aduh ganteng banget sih anak Mama, ” ucap Wina.“Yadong, anak siapa dulu. ” jawab Vero dengan pd.
“Anak Mama dong, ” ucapnya tersenyum.
“Anak Mama udah besar, kalo jadi kepala keluarga nanti harus bertanggungjawab ya sayang. Jangan mengambil keputusan saat emosi oke. ” nasehat Wina kepada Vero.
Vero mengangguk mendengar nasehat dari sang Mama, Wina memandang sang anak dengan perasaan haru bercampur sedih. Sedih karena anak yang dulu dia asuh sekarang sudah menjadi laki-laki dewasa, haru karena dia akan menikah dengan seorang perempuan yang sangat dia cintai.
Tak terasa pula air matanya mengalir tanpa di minta, membuat Vero yang berada di situ terkejut. Dia menghapus air mata sang Mama dengan ibu jarinya.
“Mama kenapa nangis? ” tanya Vero bertanya dengan sang Mama.
Wina masih memandang Vero, kedua tangannya terangkat menangkup pipi Vero.
“Mama cuman sedih aja, sekarang kamu bakalan menjadi seorang suami dari perempuan yang kamu cintai. ” ucapnya.
“Mah, walaupun aku udah nikah, aku bakalan tetap sering ke rumah kok. ” jawab Vero tersenyum.
“Ingat pesan Mama, jangan pernah kamu sakiti mantu kesayangan Mama. Kalo sampai Mama tau itu karena ulah kamu, Mama gak bakal maafin kamu. ” ucapnya.
“Iya Mamaku sayang, aku gak akan nyakitin istri aku dan memperlakukan dia seperti aku memperlakukan Mama. ” jawab Vero lembut namun terdengar tegas.
“Woy! ” panggil Dina.
“Pada mewek-mewek an aja nih, kaga ngajak-ngajak. ” lanjutnya.
“Ngapain sih lo kk kesini, Mama lagi bersedih juga lo malah kaya gitu. ” kesal Vero.
“Ya maaf adikku tersayang,”
“Ciee yang bentar lagi bakalan nikah, jangan lupa kasih gue keponakan yang imut dan lucu yaa. ” pinta Dina.
“Gampang itu mah, tinggal lo aja lagi nikah. ” sindir Vero.
“Lo ngajak gue duel hah? ”
“Siapa juga yang mau ngajak lo duel, palingan juga nanti lo nangis terus ngadu ke Mama sama Papa.”
“Gini-gini gue gak lemah ya, enak aja lo ngatai gue tukang ngadu. ” kesal Dina yang ingin menghajar laki-laki tersebut, namun langsung di tahan oleh Wina.
“Udah-udah, kamu kesini mau ngapain? ” tanya Wina.
“Untung Mama nanya, itu lo kata Papa kita harus berangkat. Karena orang-orang udah pada nungguin pengantin prianya.” jawab Dina.
“Yaudah ayo sayang, ”
“Udah semua kan? ” tanya Wina kepada Vero.
“Udah Mah, ” jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...