Sekarang Vero sudah berada di depan rumah milik Vera, dia merasa bersalah kepada Vera padahl dia juga tak tau apa yang dia rasakan.Namun dengan keberaniaannya dia pergi ke rumah tersebut menggunakan mobil karena udara cukup dingin di malam hari ini.
Vero menekan bel berulang kali namun tak ada respon sedikit pun dari pemilik rumah.
"Vera di mana sih?" gumamnya.
Saat ingin menekan kembali bel rumah akhirnya pintu terbuka menampilkan sosok anak kecil yang terlihat sangat imut di mata Vero.
Vero yang melihatnya langsung memeluk anak kecil tersebut.
"Dela!"
"Papah!" panggil Dela juga.
"Ayo Pah masuk," ajak Dela.
Vero langsung masuk ke dalam rumah tersebut dengan tangan yang membawa sebuah kresek putih berisi makanan untuk Dela dan Vera.
Saat berjalan memasuki rumah Vero hal utama yang dia lihat adalah Vera dengan menggunakan pakaiaan pendek ala rumahan terlihat seperti perempuaan muda lainnya namun sayang dia sudah memiliki seorang anak.
Cantik, itu yang sekarang berada di fikiran Vero saat melihat Vera. Duduk manis sambil memakan cemilan dan fokus pada layar tv.
"Mamah, ada Papa nih." teriak Dela.
Vera yang mendengar ucapan Dela langsung menoleh ke arah sumber suara dan memang benar Dela sekarang sedang bersama Vero.
Vera mengerutkan keningnya untuk apa laki-laki tersebut malam-malam datang kerumahnya apa lgi sekarang di tangan laki-laki tersebut ada sebuah kresek putih.
"Ngapain lo kesini malam-malam kaya gak ada kerjaan aja," ketus Vera.
Entah lah saat mengingat kejadiaan tadi siang moodnya seketika rusak padahal dirinya dan Vero tidak memiliki hubungan apa pun.
"Santai dong jangan ketus gitu juga, emang gue punya salah sama lo?"
"Gak!"
"Mama sama Papa kenapa? Beratem ya?" tanya Dela polos.
Vero mendekati Dela dia mengelus rambut Dela dengan hangat.
"Gak kok sayang," jawabnya ramah.
"Dih, jijik banget."
Vero menatap tajam Vera membuat Vera langsung menundukan pandangannya.
Vero membawa Dela ke dalam pangkuaannya sekarang mereka duduk di sofa bersama Vera juga, sesekali Vero menjahili Dela membuat gadis tersebut terus tertawa.
Vera yang merasa risih berdiri dengan kasar membuang bantal sofa ke tempat duduknya tadi, Vero yang melihatnya merasa heran kenapa perempuaan ini sedari tadi siang dia tak mengangkat telpon darinya namun sekarang marah-marah tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
De TodoPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...