Jika ada typo mohon di tandai ya!
“Tante gimana keadaan Vera? ” tanya Sena yang khawatir.
“Vera, masih belum sadar Sen. ” jawabnya yang sedikit sedih.
“Tente yang sabar ya, kita doain semoga Vera cepat sadar. ” jawab Devi tersenyum sambil mengelus pundak Wela lembut.
Wela tersenyum dan mengangguk,
Saat mereka sedang asik berbicara, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Menampilkan sosok Vero beserta teman-temannya, mereka mengucapkan salam dan langsung menyalimi tangan orang tua Vera.
“Tante maafin aku ya, ini semua salah aku. ” ucap Vero merasa bersalah.
“Hey, suttt ini bukan salah kamu sayang. Ini udah takdir yang gak kita ketahui. ” jawabnya tersenyum.
“Tapi... ” ucapan Vero terpotong saat melihat wajah Wela menggeleng.
“Jangan nyalahin diri sendiri, ini juga salah Vera yang gak fokus nyebrang. ” ucapnya.
“Jadi kamu jangan nyalahin diri kamu terus okey, kalo kamu nyalahin diri kamu terus tante yakin pasti Vera bakalan marah. ”
Vero terdiam saat mendengar ucapan dari Wela, dia menatap wajah Mama Vera tersebut. Dia tersenyum dan mengangguk. Kemudian matanya melirik ke arah Vera di mana perempuan tersebut masih setia menutup matanya.
Vero berjalan perlahan menuju ke brangkar tempat Vera terbaring, di genggamnya tangan lembut Vera. Menatap sendu wajah Vera karena perempuan tersebut tak kunjung bangun dari tidurnya.
“Sayang bangun. ” ucap Vero.
“Betah banget tidurnya, sampai gak mau buka matanya. ” lanjutnya sambil mencium tangan Vera.
“Emang kamu gak kangen aku? ” tanyanya sambil bermonolog sendiri.
“Ayo bangun, kasiaan Dela nangis terus. ”
Tiba-tiba tangan Vera yang di genggam oleh Vero bergerak, Vero pun terkejut dan langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Vera.
Tak berapa lama dokter datang untuk memeriksa keadaan Vera, kemudian dia tersenyum ke arah Vero dan yang lainnya.
“Gimana dok keadaan anak saya? ”
“Alhamdulillah keadaan pasien sudah mulai membaik, dan sebentar lagi dia bakalan siuman. ” jawabnya tersenyum.
“Terimakasih dok, ”
“Sama-sama bu, ”
“Eegghhhh, ” lenguh Vera yang bangun dari pingsannya.
Mereka yang mendengar pun langsung menoleh dan bahagia karena Vera sudah sadar.
“Sayang! ” panggil Wela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...