44. TERNYATA MEREKA

1.1K 67 91
                                    

Sorry for typo jika ada typo mohon di tandai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo jika ada typo mohon di tandai!

“Sayang kamu di mana?” gumam Vera yang berada di dalam mobilnya.

Saat ini Vera sedang tidak fokus untuk menyetir mobilnya karena memikrikan Dela dan kejadiaan tadi saat berada di rumah Vero.

Karena saking tidak fokusnya dia hampir saja bertabrakan dengan mobil seseorang, Vera yang tersadar dari lamunannya pun mendadak langsung menginjak rem mobil tersebut.

Cit!

“Yaampun,” ucapnya menepuk jidat.

Vera langsung keluar dari dalam mobilnya dengan tergesa-gesa, dia menghampiri pengemudi yang berada dalam mobil tersebut.

Vera mengetuk pintu tersebut namun tak kunjung ada pergerakan orang yang berada di dalam tersebut namun tangan seseorang menepuk pundak Vera membuat Vera terkejut.

“Lo nyariin gue?” tanyanya dengan nada yang ingin tertawa.

Vera yang sedikit familiar dengan suara tersebut pun langsung membalikan badannya.

“Ini mobil lo?” tanya Vera dia mengangguk.

“Lo gak papa, ada yang luka?” tanya Vera yang membalik-balikan badan Ami.

Ami yang di perlakuka  seperti itu oleh Vera terkekeh, karena begini rasanya di khawatiri oleh orang terdekat kita.

Ketika mengingat tentang keluarga Ami dia merasakan begitu sesak dan sakit karena saat dia berada di dalam keluarga tersebut dia tidak pernah di hargai atau di khawatir kan sedikit pun, karena menurut mereka Ami hanyalah anak yang tak pantas di khawatirkan.

Tak terasa air mata Ami keluar dengan sendirinya, Vera yang melihat pun terkejut karena baru kali ini dia melihat Ami gadis centil, dan suka membully menangis di hadapannya.

“Ami lo kenapa?” tanya Vera.

Namun Ami tak menjawab pertanyaan dari Vera dia masih menangis dan langsung memeluk Vera.

“Maafin gue ya mba,” ucap Ami tiba-tiba.

“Maaf, buat?” tanya Vera heran.

“Gue pernah ngatain lo atau bikin lo sakit hati,” jawabnya yang menundukan kepalanya ke bawah tak berani menatap wajah Vera.

Vera tersenyum “It's okey, no problem gue tau anak muda gimana.” jawabnya.

“Gak usah nunduk gue gak bakalan makan lo kok,” lanjutnya.

Dengan sedikit keberaniaan Ami mengangkat kepalanya dan menatao mata Vera yang malah memandangnya dengan tersenyum, sungguh Vera di luar ekspetasinya dia kira Vera adalah orang yang tidak akan memaafkan kesalahan seseorang.

“Mba kok masih baik sama aku padahal aku kan pernah ngehina mba di depan semua orang.” ucapnya.

“Hey, jangan di ingat gue udah maafin lo kok.” jawab Vera.

Brondong Itu Suamiku [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang