Seperti biasa Vera sekarang berangkat ke kantornya untuk bekerja namun sebelumnya dia mengantarkan sang anak terlebih dahulu ke sekolahnya.
"Sayang, belajar yang rajin ya." ucap Vera mengecup kening sang anak.
"Siap Ma.." jawab Dela yang juga mencium pipi Mamanya.
Dela langsung keluar dari mobil menuju sekolahnya, Vera melihat anaknya sudah hilang dari pandangannya langsung melajukan mobilnya menuju kantor.
Di perjalanan Vera bernyanyi di dalam mobil walaupun mungkin menurut kita suaranya yaa begitu lah namun dia tak memperdulikannya.
Mobil Vera memasuki lingkungan kantor perusahaannya, mobil mewah tersebut terparkir rapi di tempat parkiran.
Vera turun dari mobil dengan sangat berdamage, karyawan yang berada di situ langsung menunduk hormat ke arah Vera. Namun bukannya menyapa balik Vera hanya dingin datar dan tajam.
Semua karyawan di situ takut akan Vera karena menurut mereka bos mereka itu sangat lah dingin dan tegas, Vera memasuki kantornya namun baru beberapa langkah dia memasuki gedung tersebut di dalam sudah ada masalah.
"Ada apa ini?"
Suara dingin Vera memberhentikan aksi mereka semua yang berada di situ, mereka langsung mengalihkan pandangan ke arah Vera.
Vera melangkah maju yang melihat kekacauaan tersebut, semua karyawannya terdiam kaku tanpa ada yang menjawab mereka semua menundukan kepalanya takut.
Vera memandangi mereka satu persatu hingga dia mendapati kedua temannya juga berada di situ, dia langsung mendekati mereka dan memegang pundaknya. Panas dingin di rasakan oleh kedua wanita tersebut karena mereka tahu jika Vera sudah marah akan sangat mengerikan.
"Saya tanya sekali lagi ini ada apa?" tanyanya dingin namun tegas.
Salah satu karyawan ingin melangkah maju ke depan namun satu tangan Vera terangkat menandakan jangan di lanjutkan.
"Saya bertanya dengan mereka bukan kamu!"
"Ver.. Eh bos maksudnya." ucap Sena dengan gugup.
Sedangkan Vera masih santai menanggapi teman-temannya ini, padahal di dalam hatinya sudah tertawa sangat kencang melihat raut takut wajah mereka.
"Tadi ada cowo yang nyariin kamu terus salah satu karyawan bilang kalo kamu belum dateng, laki-laki tersebut marah dan langsung bikin onar." jelas Sena.
"Siapa?" tanya Vera.
"Kalo gak salah namanya? Gilang! Ya namnya Gilang." jawab Devi dengan semangat.
Saat mendengar nama Gilang Vera langsung membuang nafasnya dengan kasar, lagi-lagi laki-laki itu Vera juga tak mengerti apa maksud darinya.
Setelah mendapatkan jawaban Vera langsung menyuruh mereka semua bubar dan kembali ke tempat kerja mereka masing-masing, Vera juga ingin melangkah pergi menuju ruangannya namun tangan seseorang menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...