Kini Vera sedang mondar mandi di depan meja kerjanya, kedua temannya itu sudah pusing melihat dirinya yang mungkin sudah hampir ratusan kali mondar mandir.
Entah lah mereka juga tak tau apa yang perempuaan itu fikirkan hingga membuat dirinya seperti itu dan seperti orang yang khawatir, jika di tanya dia paling cuman memperlihatkan wajah sedihnya.
"Woy kagak pusing tu kepala," tanya Devi.
"Tau tu anak, di tanya malah gak jawab heran gue." jawab Sena.
Vera yang mendengar ocehan dari teman-temannya pun langsung menghentikan aksinya tersebut kemudian langsung menghampiri keduanya.
Dia memandang lurus dan tajam kedua sahabatnya ini membuat mereka berdua langsung menciut dan berpegangan karena takut dengan perempuaan tersebut, saking asiknya dengan hawa tegang tiba-tiba Vera mengeluarkan muka sedih dan menangis.
Mereka berdua saling pandang mengangkat alis satu sama lain tak mengerti, perempuaan tersebut sudsh seperti orang gila.
"Huaaaa Mamah!" ucap Vera.
Sena menempelkan tangannya ke jidat Vera namun "Gak panas kok?" sambil menempelkan kembali tangannya ke jidat miliknya.
"Mungkin kemasukan setan ni anak Sen, gue yakin udah pasti nih." yakin Devi dengan serius.
"Iya kayanya, gimana kita cari tukang ruqyah aja gue makin merinding nih ngeliatnya?" tanya Sena sambil memegang tengkuknya.
"Gue setuju, lo disini tungguin dia gue mau cari tukang ruqyah dulu." perintah Devi.
Sena menggeleng pertanda tak berani, namun tidak dengan Vera dia masih menangis sejadi-jadinya.
Tapi saat Vera mendengar kedua sahabatnya tersebut mengatakan dia kerasukan jin dan ingin di ruqyah membuatnya langsung terhenti tangisnya.
"Heh! Lo berdua gila gue gak kerasukan ya.." ucap mereka.
Mereka yang tadi berdebat perihal menunggu Vera pun langsung terhenti dan menoleh ke arah anak tersebut.
"Lo gak kerasukan Ver?" tanya Sena.
Vera memutar bola mata malas "Iya lah,"
Mereka berdua pun tersenyum dan langsung bernafas lega.
"Alhamdulillah," ucap mereka serempak.
"Terus kalo lo gak kerasukan emang lo kenapa tiba-tiba kek gitu?" tanya Devi.
Sebelum menjawab pertanyaan Devi dia membuang nafas dengan kasar dan menariknya kembali dan membuangnya lagi hingga dirinya sudah kembali normal.
"Jadi gini..."
Sena dan Devi pun langsung mendekati Vera dan mendekarkannya dengan sangay serius namun ucapan Vera terhenti membuat mereka menatap tajam Vera.
Vera cengengesan "Hehehe, gini lo lo berdua pernah kan liat gue sama cowo brondong-brondong itu?" mereka berdua mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...