46. PENYESALAN VERO

1.6K 71 51
                                    

Jika ada typo mohon di tandai ya!

Happy Reading!

Ternyata benar seorang pria tidak pernah menyadari
Dirinya menyakiti pasangannya,
Tapi dia selalu ingat ketika dia di sakiti.

Ting!

Suara notif dari ponsel Vera berbunyi dengan cepat Vera mengambil ponselnya dan mencek siapa yang mengirimkan pesan dengannya namun seketik dahinya berkerut.

"No gak di kenal, "

Vera pun membuka pesan tersebut yang membuat Vera semakin khawatir akan keadaan anaknya.

Kalo lo mau anak lo selamat datang ke
Alamat ini jln. Xxxxxxx

Kamu siapa?

Lo gak perlu tau gue, jangan banyak bacot
lebih dari dari 10 nyawa anak lo taruhannya.

Melihat pesan terakhir dari orang tersebut membuat Vera menggeram marah, beraninya dia mengancam Vera dengan cara menaruhkan nyawa anak tercintanya.

Vera langsung mengambil tasnya dan kunci mobil miliknya, dengan cepat Vera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

Sedangkan teman Vera dan kedua orang tuanya yang melihat Vera tergesa-gesa pun bingung ada apa dengan perempuan tersebut seperti orang yang di kejar hantu di siang bolong.

"Vera!" panggil Sena.

Vera menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah mereka berempat.

"Kenapa? "

"Lo maua kemana buru-buru banget, "

"Ada seseorang yang ngirim pesan sama gue dan dia bilang Dela ada di sana, "

"Gue berangkat dulu lo pada di sini aja oke, " lanjutnya yang ingin melangkahkan kakinya meninggalkan rumah tersebut.

"Kita semua ikut, " ucap Devi.

"Gak usah lo berdua di sini aja temenin orang tua gue, "

"Gak kita berempat ikut kamu sayang, Mama sama yang lain mau nemenin kamu takut kamu kenapa-kenapa. " ucap Mamanya.

Kalo sudah sang Mama yang berbicara Vera tidak bisa melawan jika dia melawan maka tidak akan pernah tau bagaimana nantinya.

Walaupun sang Mama di lawan tetap yang menang akan dirinya jadi lebih baik mengalah dari pada berurusan dengan sang Mama.

"Yaudah ayo, waktu kita cuman 10 menit. " ucapnya yang berlari menuju mobilnya.

Begitu juga dengan keempat manusia tersebut, mereka juga berlari mengikuti langkah Vera untuk memasuki mobil miliknya. Dan sekarang Vera berada di kursi pengemudi untuk menyupir.

Vera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, semua pengendara yang berada di jalan raya tersebut mengoceh kepada Vera yang melajukan mobil seperti orang ugal-ugalan.

"Ver please gue masih pengen hidup, gue belum nikah gue juga masih belum kasih orang tua gue cucu. " ucap Devi takut.

"Bacot diam, " ucap Vera dingin.

Brondong Itu Suamiku [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang