Brondong Itu Suamiku [Terbit]

40. KESALAH PAHAMAN

Jangan di baca doang vote juga dong follow juga kalo suka sama cerita ini🤗

Sorry for typo!

Ternyata benar seorang pria tidak pernah menyadari dirinya menyakiti pasanganya, tapi dia selalu ingat ketia ia di sakiti.

_Vera_

Brum...brum...

Suara motor terdengar memasuki perkarangan rumah milik keluarga Doni, dia adalah Vero Vero menurunkan standar motornya melepas helm miliknya dan langsung melangkah pergi menuju rumah.

Saat dia membuka pintu rumah objek utama yang dia lihat adalah Dela, gadis kecil yang selalu membuatnya tersenyum dengan tingkahnya namun kini sekarang dirinya sudah tidak memperdulikan gadis kecil tersebut.

Dia tersenyum sinis ke arah Dela sedangkan Dela dia tersenyum bahagia karena sang Papa sudah datang, dia langsung berlari ke arah Vero dan ingin memeluk dirinya namun Vero langsung menghindar membuat Dela bingung.

“Papa?”

“Papa kok ngehindar, Dela kan cuman mau meluk Papa,” ucapnya sedih.

“Jangan panggil gue Papa,” ucap Vero datar.

Dia langsung melangkah pergi menuju kamarnya namun belum sempat dia menaiki anak tangga dia mendengar tangis dari Dela.

Vera, Dina dan Wina yang mendengar tangisan dari anak kecil tersebut pun langsung bergegas menuju dirinya namun saat mereka keluar dari dapur mereka melihat kehadiran dari Vero.

“Vero!”

“Kok kamu gak nenangin Dela?” tanya Dina heran namun Vero mengaangkat bahu acuh.

Dia melirik ke arah Vera dia tersenyum sinis, Vera yang melihat senyuman tersebut pun mengerutkan keningnya ada apa dengan laki-laki tersebut tiba-tiba aneh seperti itu.

“Vero, jangan kaya gitu sama Dela kasihan dia.” peringat sang Mama Wina dia mengambil Dela dan langsung memeluk cucunya tersebut.

Dela masih menangis dalam pelukan Wina, Wina menenangkannya hingga Dela sudah sedikit tenang. Wina langsung bertanya dengan dirinya mengapa bisa menangis.

“Sayang kok kamu nangis?”

“Ppa-Papa gak may meluk Dela, Papa juga bilang jangan sebut dia Papa.” jelas Dela dengan nada sedih.

Mereka yang mendengar penjelasan dari Vero langsung menatap tajam laki-laki tersebut namun dia yanng di tatap oleh mereka tak memperdulikan dia masih acuh.

“Vero, kenapa kamu bicara seperti itu hah?” tanya Wina dengan mata tajam.

“Hmm,”

“Ro lo kalo ada masalah jangan libatin Dela juga dong, lo udah dewasa pasti lo tau yang mana yang salah sama yang gak!” marah Dina.

“Vero, Dela masih kecil.” ucap Vera.

Vero yang mendengar ucapan dari Vera pun melirik ke arah dirinya dan tersenyum sinis.