Kini Vera sedang asik makan siang bersama kedua teman-temannya tersebut sesekali mereka tertawa dan beecerita hal-hal random."Eh Ver gimana hubungan lo sama Vero?" tanya Sena.
"Fine-fine aja,"
"Gue cuman ngingetin lo aja lo berdua harus hati-hati karena gue liat Dika bakalan ngincar lo gimana pun caranya," ucap Sena.
Vera yang mendengar ucapan dari Sena tak mengerti apa maksud dari temannya tersebut.
"Maksud lo?"
"Udah yang penting lo harus ingat apa kata Sena Ver, kita berdua gak mau lo sama Vero berantem." jelas Devi.
Vera memandang kedua temannya dia mengangguk mengiyakan saja karena dia yakin apa yang di katakan sahabatnya itu demi kebaikan dia.
"Iya gue bakalan hati-hati, makasih lo berdua udah selalu ada buat gue." ucap Vera tersenyum.
Mereka berdua mengangguk dan tersenyum.
"Kita juga udah tau siapa yang korupsi di perusahaan lo," ucap Devi.
Vera yang mendengar tentang perusahaannya pun langsung menghentikan makannya dan menatap Devi dengan lekat.
"Siapa?"
"Karyawan baru di perusahaan lo, ternyata dia suruhan dari Gilang." jawab Sena.
"Gilang?" ulang Vera.
"Iya, Gilang Wijaya yang sering ke kantor dan mau ngedekatin lo." jawab Sena.
Vera mengerutkan keningnya "Buat apa dia ngelakuin itu?" tanyanya heran.
"Kita juga gak tau, dan alasan dia buat ngedekatin lo juga cuman buat ngincar perusahaan lo. Dan untungnya lo gak kejebak sama dia." ucap Devi dangan nafas lega.
"Heem gue juga udah punya firasat buruk sama dia," sinis Vera.
Sekarang Vera sudah tau siapa orang yang sudah coba-coba berani bermain di belakang dengannya.
Vera yang sudah tahu siapa dalang di balik korupsi tersebut dia langsung mengajak kedua sahabatnya itu untuk segera pergi ke kantor.
Mereka bertiga pun segera keluar dari caffe menuju kantor mereka.
.
.
.
.
.
.Vera dan kedua temannya memasuki kantor satpam yang menjaga du pintu menunduk hormat dan menyapa mereka dengan ramah begitu juga mereka membalas kembali sapaan tersebut.
Wajah Vera terlihat sangat datar dan dingin namun wajah tersebut tidak seperti biasanya, semua karyawan yang melihatnya bergelidik ngeri seperti ada hawa mengerikan dalam tubuh Vera.
Hingga mereka berhenti di hadapan salah satu karyawan yang terlihat sudah ketakutan saat di hampiri oleh ketiga wanita tersebut.
"Kamu!" panggil Vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...