Sorry for typo!
Sekarang Vera sedang berada di taman rumahnya menikmati pemandangan indah di pagi hari, sekarang dia malas untuk berangkat kerja apa lagi dia sedikit lelah jadi hari ini dia memutuskan untuk tidak ke kantor.
Dia mengingat-ingat kelakuaan Vero bersama dirinya yang terlihat sangat manja saat dia sedang sakit, sungguh dirinya menyesal karena sudah egois terhadap Vero tanpa mendengarkan penjelasan terlebih dahulu dari laki-laki tersebut.
“Semoga kamu adalah orang yang Tuhan takdir kan untuk menjadi orang terakhir dalam hidup ku,” gumam Vera.
Dia memandangi foto-foto Vero yang diam-diam dia ambil saat laki-laki tersebut sedang sibuk dan tak tau.
“Vera!” panggil wanita paruh baya yang tak lain adalah sang Mama.
“Mama!” panggil Vera menoleh ke arah sang Mama.
Wanita tersebut berjalan menghampiri Vera dengan wajah yang terlihat datar.
“Tumben Mama kesini?” tanya Vera tersenyum.
“Mama mau bicara serius sama kamu,” jawabnya yang langsung the point.
Vera mengangkat alisnya tumben sekali sang Mama mau berbicara hal serius dengannya, selama ini Mamanya tidak pernah seperti itu.
“Tumben emang apa?” tanya Vera yang sedikit tertawa.
“Tentang Vero,”
“Vero? Kenapa dengan dia?”
“Apakah kaliaan tidak memiliki niatan kejenjang yang lebih serius lagi?” tanya sang Mama.
Vera yang mendengarnya pun langsung batuk terkejut dengan pertanyaan Mamanya.
“Kok Mama nanya gitu?”
“Vera, dengarkan Mama bukannya Mama memaksa kaliaan berdua untuk cepat-cepat menikah namun kamu tau bahwa umur kamu tidak muda lagi sudah cocok untuk berkeluarga dan juga Mama kasihan melihat Dela yang sangat membutuhkan sosok Ayah di hidupnya.” jelasnya.
Vera terdiam mendengar penjelasan dari sang Mama, memang benar umurnya sudah tak begitu muda lagi tapi dia juga tidak bisa memaksakan Vero untuk cepat-cepat menikahinya apa lagi laki-laki tersebut masih sekolah.
Dia juga kasihan melihat sang anak yang terus-terusan menginginkan Vero untuk tetap tinggal bersama mereka.
“Mah, bukannya Vera tak ingin menikah hanya saja Vera masih paham akan kondisi Vero saat ini dia masih sekolah mungkin dia belum siap jika dia belum lulus maka dari itu Vera menunggunya hingga di lulus sekolah, lagi pula Vero sebentar lagi akan lulus kan?” jawab Vera.
“Benar, maka dari itu Mama menyuruh kaliaan berdua agar cepat-cepat menikah tidak perlu menunggu dia lulus sekarang juga tidak papa jika dia tidak ingin ada yang tahu kita akan menikah dengan cara private dan jika dia sudah lulus kaliaan akan kembali mengadakan acara secara terbuka gimana?” tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...