Utaman follow terlebih dahulu okey!
Sorry for typo! Jika ada typo mohon di tandai ya
“Woy bos setelah lulus lo mau lanjut kemane?” tanya Doni.
“Gak tau,” jawabnya dingin.
Sungguh Doni menyesal karena telah bertanya hal tersebut dengan Vero itung-itung hanya membuang suaranya dia jadi menyesal.
Kini beberapa anggota The Boy's sedang berkumpul di bascam mereka yang berada di dekat sekolah yaitu sebuah warung milik mbo Siti, jangan bertanya kenapa mereka selalu membolos jawabannya hanya satu mereka malas untuk masuk kelas apalagi jika bertemu dengan guru-guru yang tidak mereka suka.
“WOY PADA BOLOS AJA LO PADA, UDAH MAU LULUS JUGA ENTAR KAGA LULUS BARU TAU RASA LO!” teriak Dion membuat mereka yang berada di situ terkejut karena lelaki tersebut datang tiba-tiba.
Ya Dion juga termasuk anggota The Boy's namun dia berbeda dua tahun dari Vero dan teman-temannya, anggota The Boy's bukan hanya mereka saja tapi beribu-ribu tidak terhitung karena anggotanya berada di sekolah lain.
“Anjing lo Di teriak kaya monyet,” kesal Bombom.
“Aelah lo Bom lo kira gue monyet,” kesal Dion yangdi samakan dengan monyet yang hidup di hutan.
“Lo ngatain kita bolos padahal lo juga bolos,” sinis Wahyu.
“Yaampun abang ku sayang ternyata kamu di sini,” ucap Dion dengan suara yang di buat-buat seperti perempuaan.
Mereka yang mendengar ucapan dari Dion bergelidik ngeri.
“Jijik gue denger lo ngomong gitu,” jawab Wahyu seperti orang yang ingin muntah.
“Abang kok jahat sama dedek,” ucapnya yang sudah bergelayut manja dengan Wahyu.
Wahyu yang di perlakukan seperti itu oleh Dion langsung mendorong tubuh laki-laki tersebut dengan kasar membuat sang empu meringis kesakitan.
“Jahat lo sama gue Yu,” ucap Dion dengan dramatis.
“Gue gak jahat malahan gue nolongin lo dari jiwa kehomoaan,” jawab Wahyu santai tanpa ada rasa soda eh maksudnya dosa sedikit pun.
Dion berdiri dengan badan yang sedikit sakit akibat dorongan keras dari Wahyu, teman-temannya yang melihat tingkah Dion dan Wahyu pun hanya tertawa melihat kelakuan receh kedua laki-laki tersebut.
“Eh ada pak bos,” ucap Dion.
“Hmm,”
“Yaampun bang dari sekian banyaknya kosa kata yang gue tau ngapa dah lo selalu jawab gitu lo mau duet sama Nisa Sabyan kah?” tanya Dion.
“Bacot Di bacot banget lo ganggu gue main tau gak!” marah Haikal teman sekelas Dion.
“Anjir ni laki juga bolos wah gue cepuin lo sama Bu Dewi,” ucap Dion tanpa sadar diri bahwa dirinya juga sedang bolos.
“Sadar diri Jamal lo juga bolos,” jawab Haikal tak terima.
“Lo pada bisa gak sih gak usah ribut,” ucap Firma.
“Kaya lo gak aja bang,” ucap Haikal dan Dion bersamaan.
“Cieee jodoh,” ucap Firma.
“Dih amit-amit gue sama bakantan,” ucap Haikal.
“Wah parah lo Kal ngatain gue bakantan, kayanya mata lo udah katarak deh sampe bilang gue kaya bakantan orang ganteng gini juga,” jawabnya yang sambil membenarkan rambutnya.
Haikal ingin menjawab pertanyaan dari Dion namun dirinya tak segaja menatap manik mata Vero yang begitu tajam dia pun langsung terdiam tanpa berani lagi untuk menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Itu Suamiku [Terbit]
RandomPERINGATAN!!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus, jadi hati-hati!!! Rawan di bilang gila. Sebagian part di private!!! Pertemuan singkat dimana anak dari Vera menyebut seorang remaja yang masih sekolah SMA sebagai Papanya, memb...