Happy Reading<3
•••
Hati Bintang sangat terjubit saat mendengar perintah Darel agar membawa baby Adzkia ke panti.
Layak kah Darel mengucapkan kalimat itu? Sedangkan dirinya sendiri adalah ayah kandung dari bayi cantik yang malang ini.
2 hari sudah Bintang berprilaku sedikit datar dan abai dengan amarah Darel, dia hanya akan memperhatikan baby Adzkia, dan tidak membuat keributan di rumah ini. Dia berniat, jika nanti umur baby Adzkia menginjak 3 tahun, maka dia akan bekerja di sebuah cafe lagi. Yang pastinya tetap akan membawa baby Adzkia.
Saat ini, baby Adzkia sedang duduk di pangkuan Bintang sambil tertawa dan menggoyang-goyangkan mainan nya.
Meskipun baby Adzkia tidak bisa melihat betapa indah dan kejamnya dunia. Tapi Insyaallah, baby Adzkia masih bisa melihat wajah cantik sang bunda yang sangat perhatian dan sangat menyayanginya melalu batinnya.
Lagipula, umur baby Adzkia juga masih terlalu kecil, mungkin baby Adzkia akan merasakan sedih jika dirinya tidak bisa melihat diumur 3 tahun keatas.
Di umur yang baru 5 bulan ini, baby Adzkia sudah mulai bisa duduk dan tengkurap, walaupun itu semua di bantu oleh Bintang tentunya.
"Uuwuuuu, brrr" lihat, betapa senangnya baby Adzkia menggerutu dan menyemburkan ludahnya.
•••
Dilain tempat, Darel terbangun setelah mabuk semalam dan berakhir di hotel dengan wanita bayaran.
Dia memakai pakaiannya dan segera keluar dari kamar hotel setelah meletakkan sejumlah uang kepada wanita yang masih bergelung manja dengan selimut itu.
Sesampai di rumahnya...
Dia melepaskan helmya, dan melihat Bintang yang bercanda ria dengan anaknya di teras rumah. Darel memutar bola matanya malas, sebelum masuk Darel langsung mengucapkan.
"Nanti pacar gue kesini, awas aja lo ganggu gue sama pacar gue. Apalagi anak BUTA lo itu!!"
"Paa...paa..haha" Bintang menatap baby Adzkia yang masih berceloteh gembira saat mendengar suara selain bundanya.
"Cih" Darel berdecih kesal, dan masuk kedalam rumah.
"Anak bunda ngapain sih?" Tanya Bintang menggeram kecil sambil mencium pipi gembil sang anak.
"Paa..paa...paa" baby Adzkia terus saja memanggil Papa, seakan tau jika Darel adalah papa kandungnya.
"Papanya masih sibuk sayang, nanti ya, main sama bunda aja" jawab Bintang dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Sedangkan baby Adzkia masih saja berceloteh dan mulai menangis.
"Shuuutt,, ngantuk yaa? Ayo tidur yuk" ajak Bintang mulai menimang baby Adzkia dan masuk kedalam kamarnya.
•••
Malamnya..
Farah datang menggunakan dress selutut bewarna merah mencolok sambil menenteng tas kecil.
Sebelum Farah datang, Darel dengan antusiasnya menyiapkan segala makanan dan minuman. Bahkan Darel membelihkan rangkaian bunga dan perhiasan untuk pacar cantiknya.
Bintang menatap sendu halaman dan taman rumah yang disulap begitu cantiknya dengan berbagai macam lilin dan taburan bunga layaknya pengantin.
'Tidak ada harapan apapun yang ku letakkan untukmu. Aku hanya ingin kau membahagiakan anakku meskipun harus melukaiku' batin Bintang sambil mengelus jari mungil milik baby Adzkia yang tertidur di pelukannya.
Bintang rindu kedua orang tuanya. Dia ingin menemui dan berkumpul dengan kedua orang tuanya di surga, tapi apalah daya Bintang karena harus mendapat anugrah dari Tuhan yaitu bayi cantik Adzkia. Apalagi adanya kekurangan dari baby Adzkia membuat Bintang harus selalu waspada dan melindunginya.
Bintang mengintip jendela kamar, dimana Darel menuntun Farah memasuki rumah sambil bercanda ria.
Senyum Darel, adalah hal yang sangat mahal untuk di dapatkan oleh Bintang.
Melihat keduanya yang sudah masuk kedalan rumah, Bintang mengintip melalui pintu, dia melihat Darel menarikkan sedikit kursi meja makan untuk di duduki oleh Farah.
Dia menyerahkan bunga mawar dari belakang tubuh Farah dan mencium pipi Farah mesra.
Bintang hanya menghela nafasnya dalam. Kenapa dirinya harus berada disini. Kenapa dirinya tidak pergi saja tadi? Tapi angin malam juga tidak baik untuk baby Adzkia.
•••
Baby Adzkia terbangun pagi sangat pagi, membuat wanita cantik disebelahnya juga ikut terbangun.
"Loh, anak bunda udah bangun?" Tanya Bintang menciumi perut baby Adzkia membuat bayi kecil itu tertawa geli.
Setelah bercanda, Bintang langsung menggendong baby Adzkia ke kamar mandi.
Setelah keduanya sama-sama cantik. Keduanya langsung pergi keluar rumah untuk mencari angin dan berbelanja.
Baby Adzkia terlihat sangat girang saat di dudukkan di stroller yang sedikit usang, karena Bintang membelinya saat kondisi bekas.
Banyak warga maupun tetangga yang menyapa dan merasa gemas dengan baby Adzkia, dimana banyaknya bedak yang menempel di wajah, dan menggunakan baju sederhana, tapi menggunakan sebuah topi rajut kecil buatan tangan Bintang, yang sangat menambah kesan menggemaskan.
Bintang menghentikan stroller baby Adzkia tak jauh darinya untuk memilih sayur, Bintang dengan cekatan memilih sayur agar tidak membuat baby Adzkia menunggu dan menangis.
Empat menit sudah Bintang berbelanja, dia segera mendorong stroller baby Adzkia untuk mencari beraneka jajanan pasar dan pulang.
•••
Haloooo semuaaa....
Makasih setia menunggu cerita ini up. BTW jangan lupa spam vote komen yaaa, aku gak tau kenapa aku lagi sedikit kurang semangat gitu.
Bantu doain jugaa yaa, aku lagi ga enak badan gitu, sampe ga sekul●~● sedih bangwtt.
Bisa yok 140 vote + 100 komen hehehe
OPEN PO NOVEL My Perfect Suami masih di buka ya!!!
yg tanya keseharian aku dalam mengetik ataupun sesuatu bisa cek ig @anakibunur._ atau @wp_kepomululo
tysm<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Teen FictionBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...