36

32.5K 2.6K 95
                                    

Happy Reading<3

•••

Saat ini Kia sedang berada di taman bersama Darel.

"Napa papa ndak bilang cama Kia?" Tanya Kia dengan wajah sembabnya.

Ya, setelah Kia mendengar percakapannya dengan Bintang, drama series dimulai dengan Kia yang marah kepada Bintang dan kesal kepada Darel. Mana dia sudah ditakut-takutin sama Bintang kalau dia gak akan bisa ketemu sama papa.

"Karena buna gak suka sama papa, papa juga gak mau Kia benci karena tau papa itu laki-laki jahat" jawab Darel tersenyum dan memeluk erat tubuh sang anak yang duduk dipangkuannya.

Bintang sendiri masih termenung acuh dengan hadiah ataupun kejutan barusan. Bagaimana bisa semua terbongkar begitu saja!? Dia sedih karena semua harus terbongkar sekarang, dia juga merasa egois karena memisahkan anak dengan ayahnya yang masih hidup.

"Kia ndak cuka cama buna, napa Kia dipicain cama papa? Kia pikil om Ken itu papa Kia, jujul Kia agak ndak cuka ci cama om Ken, tapi waktu liat buna Kia ndak tega kalena buna telihat bahagia. Tapi untung aja gak jadi nikah cama buna" papar Kia membuat Bintang semakin dirudung rasa bersalah.

"Hust gak boleh gitu. Seharusnya Kia jadi anak hatus nurut sama buna, buna pilih om Ken jadi papa Kia karena buna cinta dan sayang sama om Ken, lagian om Ken baik" jawab Darel yang terdengar oleh Bintang tentunya.

Bintang menundukkan kepalanya tak tega saat Darel berusaha menjelaskan bahkan tidak ingin membuat Kia benci kepadanya.

"Tapi papa itu papa Kia, napa buna ndak cuka papa? Napa buna cukanya cama om Ken?" Tanya Kia polos, Kia memang baru berusia 3 tahun yang dimana lagi aktif-aktifnya bertanya demi menuntaskan kekepoannya.

"Karena papa jahat sayanggg" gemas Darel dan mengecup lama kening Kia.

Bintang meneteskan air matanya tak tega.

"Kia mau main" ucap Kia melepaskan diri dan berlari kearah mainan ditaman. Darel menghembuskan nafasnya lega. Melirik sedikit kearah Bintang yang ternyata berusaha menghapus jejak air matanya.

"Kamu kenapa?" Panik Darel berusaha memegang tangan dan bahu Bintang tapi langsung ditepis keras oleh Bintang.

"PUAS KAMU!? PUAS KALAU KIA TAU KAMU ITU AYAH KANDUNGNYA!? IYA!?" Bentak Bintang membuat Darel mengernyit bingung dan tersenyum samar saat menyadari Bintang tidak rela jika Kia tau bahwa dirinya adalah ayah kandung Kia.

"Iya" jawab Darel.

"Aku bersukur Kia tahu hal ini sekarang, setidaknya saat masa depan kelak Kia tidak merasa ditipu dan dikhianati oleh kita berdua. Kenapa? Kamu kecewa? Kecewa apa yang kamu maksud disaat Kia sendiri bahagia bertemu aku? Aku tau kamu gak akan bisa nerima aku Tang, i know, tapi biarin Kia tau Tang, Kia berhak tau. Aku gak mau disisa hidupku kelak Kia masih belum mengetahui siapa aku" lanjut Darel menatap sendu kearah Bintang yang masih setia menunduk.

"Aku minta maaf banget, atas nama Darel yang dulu aku minta maaf, Darel yang bejat, brengsek, jahat, dan lain sebagainya, aku minta maaf" Darel berdiri hendak memegang tumpuan kaki Bintang membuat Bintang terkejut.

"Darel jangan" pekik Bintang menahan tangan Darel yang berkeringat.

"Izinkan aku dekat dengan anakku Tang, sebentar saja. Biarpun kamu memintaku bersujud, akan ku lakukan demi bermain dan bertemu selalu bersama Kia" ucap Darel memitihkan air matanya.

Darel lelah, perjuangannya memang tidak begitu berat, tapi dikarenakan ia yang sering memnimu alkohol, ia divonis mengidap penyakit Hepatitis dimana ia sering mual, sering merasa letih, nafsu makan berkurang, pusing dan demam, dan lain sebagainya.

Ia diam tak memberi tahu siapaun akan hak itu, baginya, jika ia memberi tahu sang ayah maka sama saja merepotkan orang lain, ia ingin menebar kebahagiaan bersama orang terdekat dan orang yang pernah ia torehkan luka, bukan merepotkan orang.

Bintang hanya bisa menghela nafasnya panjang.

"Oke aku izinin, tapi dengan syarat!"

"Iya, terserah syarat apa yang kamu berikan akan aku turuti segalanya" jawab Darel cepat dan memancarkan aura bahagia membuat Bintang terharu sebentar.

Sebelum itu Bintang sedikit menarik lengan Darel agar kembali duduk dikursi sampingnya.

"Kamu boleh main sama Kia, tapi gak boleh bawa Kia sendirian tanpa aku. HARUS SAMA AKU" tekan Bintang membuat Darel semakin tersenyum lebar. Itu tandanya ia bisa sedikit modus dan bermain kecil bersama sang mantan bukan?.

"Udah?"

"Hm, lainnya nanti aku pikirin lagi" balas Bintang dan berdiri melihat Kia yang masih asik bermain dengan anak-anak lain.

"Kia" sapa Bintang kepada sang anak yang terlihat semakin acuh dan berlari pura-pura mengejar temannya.

Bintang menunduk sedih karena sikap acuh Kia.

"Masih cuek ya?" Tanya Darel tiba-tiba berdiri disamping nya yang hanya dijawab dengan dengusan malas oleh Bintang.

Darel mengulum senyumnya dan menjauhi Bintang untuk mendekat kearah Kia yang terlihat senang dan merentangkan tangannya meminta pelukan hangat sang papa.

"Capek?" Tanya Darel menumpuhkan kakinya agar sang anak duduk disana.

"Mayan, tapi udah ndak kalena dipeluk papa" jawab Kia ceria membuat Darel tertawa gemas dan mengecup singkat hidung mungil Kia.

"Papa, Kia boleh bobok cama papa?" Tanya Kia sambil memainkan rambut Darel yang sedikit kasar.

"Emmm, kayaknya gak bisa deh sayang. Tapi papa janji selalu main dan ke rumah Kia" jawab Darel sedikit gelagaoan saat melihat wajah masam sang anak.

"Pwiss nanti Kia ikut papa ya? Mau bobok cama papa" rengek Kia mengalungkan tangannya pada leher Darel yang hanya diam menatap Bintang meminta pertolongan yang hany dibalas tatapan acuh oleh Bintang. Tapi tak urung Bintang mendekat membujuk Kia.

"Kiaaaa" peringat Bintang ikut berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak.

"Apa? Kia au bobok cama papa" gumam Kia pada leher Darel yang wangi itu.

"Tapi sayang...

"Buna, Kia udah lama ndak ketemu cama papa, buna udah pisahin kita lama, Kia sangat ingin belmain sahalian dan bisa tidul berlsama papa" tolak Kia sedih. Kia benar-benar bersyukur bisa menemukan dan tau siapa papa kandungnya, tapi kenapa Kia tidak diizinkan tidur bersamanya.

"Sayang, semua keinginan Kia tidak bisa dituruti begitu saja. Harusnya Kia sudah sangat bersyukur bisa mengetahui siapa papa kandung Kia, untuk masalah bermain dan lain sebagainya buna izinkan, tapi tidak dengan tidur sayang. Papa kamu kan sibuk juga, nanti Kia mau ditinggal sendirian di rumah?" Tanya Bintang menatap manik mata Kia yang masih sedih dengan bibir mengerucut itu.

•••

SABAR SAHABATTTTT, tetep bakal up kok. Makasih telah menuntaskan.

BTW 950 vote bakal aku usahain up, aku usahain, soalnya keabisan draft hehe.

Bismillah bisa numpukin draft lagi. Aamiin

SPAM KOMEN>>>

JANLUP VOTE!

Cmiwiw<3

Imperfect Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang