Happy Reading<3
•••
Hari demi hari berlalu. Tak terasa Bintang dan baby Adzkia sudah tinggal di rumah mertuanya selama 2 minggu.
Sama hal-nya dengan Darel yang selalu datang pagi meminta sarapan dan pergi begitu saja.
"Bintang" ucapan seseorang membuat Bintang menghentikan aktivitas menyapunya.
"I-iya?" Gugup Bintang saat melihat Darel dengan wajah datarnya berdiri tepat didepannya.
"Ikut gue" titah Darel dan pergi ke belakang rumah.
Bintang dengan sedikit takut meletakkan sapunya, mengintip sedikit kearah Kamilla yang asik bermain dengan baby Adzkia. Sedangkan Andre sudah berangkat bekerja.
Di taman, Bintang dapat melihat Darel yang membawa sebuah map kertas bewarna coklat sambil menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.
"Ekhem" Bintang berdehem pelan dan duduk disamping Darel yang ikut menegakkan tubuhnya.
Tanpa berkata ataupun menjelaskan, Darel langsung menyerahkan map itu kepada Bintang membuat Bintang mengernyitkan keningnya bingung.
"Buka sekarang!" Perintah Darel sambil melirik Bintang malas.
Dengan segera Bintang membuka map tersebut.
Deg.
Surat gugatan perceraian.
Wajah Bintang berubah pias, dia menatap Darel dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
"K-kenapa kamu-
"Karena gue gak suka sama lo. Cinta gue itu cuman buat pacar gue, bukan buat lo sama anak cacat lo itu!" Ucap Darel memotong pertanyaan Bintang dengan nada tegasnya.
"Lagian apa yang mau dipertahanin? Gue juga muak hidup sama lo, lo juga beban dalam hidup gue, terus?"
"Dan satu lagi. Gue mau, lo keluar dari rumah orang tua gue" ucap Darel lagi sambil menunjuk wajah Bintang yang menunduk menyembunyikan air matanya.
"T-tapi Darel
"GAK ADA TAPI-TAPIAN! LO ITU HARUSNYA DARI AWAL SADAR DIRI!!! LO SIAPA, GUE SIAPA! GUE MINTA LO CEPET TANDA TANDA TANGANIN SURAT INI DAN PERGI DARI KEHIDUPAN GUE!" Murka Darel sambil menarik kasar dagu Bintang agar menatapnya.
"I-iyaa, nanti a-aku tanda tanganin" jawab Bintang dengan mata sayunya dan tak lupakan air mata yang menetes.
Darel yang sedikit merasa tidak tega, akhirnya memilih pergi dari hadapan Bintang.
Alasan Darel bukan semata-mata karena apa, tapi karena Farah yang dikabarkan tengah mengandung anaknya. Jujur saja, perasaan Darel sangat senang saat mendengar kabar Farah hamil dan tak sabar untuk mempersunting Farah menjadi istri satu-satunya dan membuang Bintang pastinya.
•••
Malamnya, Bintang sedang memasukkan seluruh barang-barangnya kedalam koper. Dia sendiri juga belum mengatakan apa yang diminta Darel tadi kepada mertuanya.
"Paapaa...ndaaaa" celoteh baby Adzkia sambil memainkan baju kelincinya yang telah dibelikan Andre beberapa hari yang lalu.
Bintang mengambil baby Adzkia dan mencium keningnya sayang.
"Maafin bunda gak bisa bahagiain Kia, bunda cuman bisa bikin Kia susah, bunda minta maaf bangett" ucap Bintang sambil memeluk tubuh baby Adzkia yang hanya diam mendengar ucapan sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Teen FictionBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...