Happy Reading<3
•••
Siang ini, Bintang berdiri tepat didepan rumah yang dulunya menjadi tempat tinggal beserta neraka untuknya dan baby Adzkia.
Tok..tok...tok..
Bintang berdiri dengan gugup sambil membenarkan letak totebag nya yang hampir jatuh.
Dia memang tidak mengajak baby Adzkia, dia sendiri juga tidak izin kepada mertuanya bahwa akan menemui Darel kali ini. Karena jika dia berbicara jujur, maka Kamilla dan Andre akan ikut dengannya untuk menemui Darel.
Ceklek.
Darel mengangkat salah satu alisnya sambil melihat pakaian Bintang dari bawah keatas. Cantik dan natural adalah 2 kata yang terbesit dalam benaknya.
Bagaimana tidak? Bintang dengan cantiknya menggunakan dress bercorak bunga sepanjang lutut dengan sepatu nya yang terlihat casual. Bintang memang sengaja memakai ini semua agar tidak dicurigai oleh mertuanya karena izin untuk pergi bekerja.
"Ngapain lo?" Tanya Darel dengan nada datarnya membuat Bintang gugup dan menundukkan sedikit kepalanya.
"A-aku mau k-kirim ini" jawab Bintang sambil menyerahkan map coklat kemarin dengan kedua tangannya.
"Gercep juga lo, enak deh gue jadi gak nunggu lama-lama. Oh iya, yang perlu lo tau, hak asu anak tetep jatuh ke tangan lo! Sorry-sorry aja gue punya anak cacat kek dia. Ieww" ucap Darel dengan nada jijiknya membuat Bintang menatap nyalang mata Darel.
"Kamu bisa jelek-jelekin aku! Kamu bisa marah dan injek-injek aku! Tapi engga buat anak aku. Makasih udah kasih aku luka terhebat selama aku hidup. Aku minta maaf kalau selama ini, aku dan anak aku selalu ganggu hidup kamu, selalu nyusahin kamu, selalu bikin kamu malu. Aku minta maaf, tapi aku bisa janji sama kamu, selepas dari perceraiian ini, aku gak akan pernah cari kamu, gak akan lagi ganggu hidup kamu, tenang aja, aku bakal tutupin semua aib kamu didepan anak aku" ucap Bintang panjang lebar dan membungkukkan tubuhnya tanda meminta maaf secara tulus membuat hati Darel terenyuh.
Entahlah, saat ingin melepas Bintang, ia merasa hatinya tidak enak, tapi buru-buru Darel menyangkal itu semua, mana ada melepas batu jalanan adalah hal yang bisa merugikannya.
"Oh iya, aku juga makasih banget sama orang tua kamu yang bisa nerima kehadiran aku dan anakku, aku juga janji gak bakal tinggal di rumah orang tua kamu, aku sendiri juga masih punya malu kalo harus tinggal di rumah mantan mertua nantinya. Udah ya, aku pamit. Makasih atas segala hadiahnya" ucap Bintang langsung pergi dari hadapan Darel yang masih diam tak paham harus menjawab apa.
Baru dua langkah Bintang meninggalkan rumah Darel, ia sudah meneteskan air matanya deras. Ia sudah tak sanggup lagi untuk menyembunyikan segala lukanya.
•••
Sorenya, Bintang sudah berdiri didepan kedua mertuanya yang menatap iba kearahnya. Dimana Bintang berdiri menggendong baby Adzkia yang sedikit menggerutu dengan mainannya sambil menenteng tas besar berisi baju dan perlengkapan milik baby Adzkia dan digenggamannya terdapat koper besar berisi perlengkapannya sendiri.
"M-makasih ya ma, pa. Udah izinin Bintang tinggal disini. Suatu kebahagiaan bagi Bintang karena bisa diterima baik sama kalian. Masalah perceraian itu sudah Bintang dan Darel bicarakan baik-baik. Jadi tidak ada yang bisa menghentikan semuanya" ucap Bintang membuka obrolan.
Kamilla yang sedari tadi menahan tangisnya akhirnya keluar juga. Ia langsung mendekat kearah Bintang dan memeluknya sayang.
Kamilla juga menggumamkan beribu kata maaf atas perilaku anak tirinya yang sudah tidak bisa ditoleran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Teen FictionBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...