YA ALLAH, MASYAALLAH TERIMAKASIH BANYAK, di usiaku yang menginjak 16 tahun ini bisa merasakan indah dan nikmatnya dunia walaupun pastinya setiap manusia tak akan pernah puas. Tapi aku selalu bersukur atas segala nikmat dan hidayah-Mu 💗
Happy Reading<3
•••
Kehidupan ini terus berlanjut tanpa memandang siapapun diri kamu.
Seperti kehidupan Bintang yang sudah sedikit bahagia dan bebannya merasa terangkat karena adanya Ken.
Tapi tak lama akan kebahagian itu, Bintang harus menelan pil pahit lagi dikarenakan Kia yang harus rawat inap dirumah sakit kota karena dikampungnya fasilitas itu tidak lengkap. Kia divonis mengidap penyakit asma dan kesulitan bernafas akibat Darel yang dulunya selalu menekan dada Kia.
"B-bun-b-bunaa" gumam baby Kia dengan nafas yang terengah-engah sambil memejamkan mata.
Bintang langsung mendekat dan mengelus dada sang anak yang naik turun tak beraturan.
"S-sayangg" guman Bintang menempelkan keningnya pada kening baby Kia.
Dengan perlahan kelopak mata indah itu terbuka dan tanpa bicara, tangan baby Kia bergerak menyentuh tenggorokannya sekan memberi tahu sang bunda jika dirinya merasa haus.
Bintang langsung mengambil gelas dan sedotan lalu membuka masker oxigen itu dan membantunya agar duduk.
"Kia mau apa nak?" Tanya Bintang menunjukkan mimik sayunya dan menatap mata Kia yang menunjukkan rasa lelahnya.
"Au cembuh" jawab Kia pelan membuat Bintang melengkungkan bibirnya sedih dan langsung menarik Kia kedalam pelukannya.
Beberapa menit Bintang memeluk Kia tapi harus berhenti dan mulai panik karena nafas Kia mulai tak teratur lagi.
Dengan cepat Bintang menidurkan tubuh baby Kia dan memasangkan kembali alat masker oxigen itu.
Ceklek.
Pandangan Bintang langsung berubah sedikit cerah saat Ken masuk sambil membawa bungan dan buah-buahan untuknya dan Kia.
"Kia kenapa?"
"Kambuh lagi, padahal pelukannya gak lama" jawab Bintang menunduk sedih. Ken dengan sigap meletakkan barang bawaannya dimeja dan disofa lalu mendekat dan mengelus kepala Bintang lenmbut.
"I know, but you have to be strong" gumam Ken dan menarik tubuh Bintang untuk masuk kedalam dekapannya.
Bintang dengan nyaman pun semakin mengeratkan pelukannya dan menggesekkan hidungnya yang berair kearah jas milik Ken membuat Ken mendengus geli karena tingkah kekasihnya ini.
Dia tidak pernah menyesal mendekati Bintang yang notabenya janda beranak satu.
Rasanya dia sangat ingin segera menikahi Bintang agar bisa memeluk, mencium, dan mengurungnya seharian. Dia juga sangat ingin menyembuhkan dan membuat Kia bahagia selamanya tanpa ada drama untuk kembali ke masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Ficção AdolescenteBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...