Happy Reading<3
•••
Tok..tok..tok...Bintang mengetuk pintu apartement milik Ken. Hampir 3 menit pintu tidak dibuka, dengan doa dan mata terpenjam, Bintang membuka pintu itu perlahan.
Belum membuka mata saja, Bintang sudah bisa mencium aroma alkohol yang sangat menyengat.
Dibukanya mata itu dan lihat, betapa berantakannya kamar itu dengan keadaan Ken mengenaskan dibawah seperti orang mabuk parah dengan tangan yang masih membawa gelas berisi alkohol.
"KEN!" Kaget Bintang dan langsung masuk kedalam kamar.
Hendak memegang tubuh Ken tapi Ken langsung menepisnya kasar.
"Gue abisin lo Tang" ucap Ken lemah dan langsung terkapar.
Bintang mengernyit heran saat Ken meracau tidak jelas dengan akhir kalinat namanya. Berusaha acuh, dia langsung membopong tubuh Ken ke kasur.
Mata Bintang tiba-tiba tertuju pada sebuah kertas yang tidak begitu tebal dan tidak begitu tipis yang berada tepat disamping Ken berbaring.
Dengan perlahan dia mengambilnya untuk memindahkan. Tapi tunggu...
Surat-surat kekuasaan Ken dan dendam pribadinya.
Dia tidak begitu tau akan surat kekuasaan milik Ken, tapi ini. Ken dan dendam pribadinya?. Dia menjauh dari kasur milik Ken agar tidak berisik, dia duduk disebuah sofa dalam kamar lalu membaca isi surat tersebut.
Mata Bintang membelalak Kaget saat nama keluarganya tercantum paling atas, apa maksudnya ini? Dia juga membaca seluruh isi jika Ken memiliki sebuah dendamdengan keluarganya. Siapa Ken sebenarnya? Kenapa ingatannya tidak bisa bekerja saat ini?.
Dengan tangan gemetar, Bintang meletakkan surat itu kembali diatas laci, dia akan berusaha mencari bukti dari kamar ini.
Dia menatap aneh saat sebuah gorden menutup dinding, bukankah gorden menutup jendela?.
Dibukanya gorden itu secara tenang, dan.
Deg.
Sebuah papan mading besar dengan banyaknya kalimat kotor, gambar dirinya beserta keluarga, bahkan seperti bercak darah menempel menjijikan disana.
Dia mengambil satu gambarnya yang seakan menunjukkan unsur seksual.
"Bajingan" gumam Bintang dan langsung pergi meninggalkan apartement Ken.
Sepanjang jalan Bintang menangis tersedu-sedu. Bagaimana tidak? Besok adalah hari kebahagiaan dirinya dan sang anak, dia sudah menganggap cinta Ken tulus kepadanya, tapi sekarang apa?.
Jadi selama ini Ken memiliki niat terselubung? Bahkan orang yang membuat diri dan keluarganya jatuh miskin adalah Ken?.
Hujan turun membasahi bumi seakan tau perasaan hati Bintang, beruntungnya hujan juga bisa menutupi jejak air mata yang ada pada pipi mulusnya.
Sedangkan disisi lain Darel dapat melihat seseorang yang ia yakini mantan istrinya meneduh disebuah halte dengan kepala menunduk dan terlihat sesakli menghapus sesuatu pada pipinya.
Darel turun dengan payung lalu sedikit berlari untuk menuju Bintang.
"Bintang?" Sapa Darel. Bintang mendongak menatap Darel sejenak dan langsung memalingkan padangannya.
"Kenapa kamu disini?" Tanya Darel meletakkan payung dan duduk sedikit berjarak demi kenyamanan Bintang.
"Bukan urusan kamu" jawab Bintang cuek.
"Kamu lagi nunggu bus?" Tanya Darel lagi.
"Bukan urusan kamu Darel, bisa pergi? Aku mau sendiri" sarkas Bintang membuat Darel terdiam sejenak.
Darel yang merasa jika suasana hati Bintang sedang tidak karuan pun memilih pergi, tapi sebelumnya ia menyerahkan payungnya tadi dan melepas kemeja atasnya untuk diberikan kepada Bintang.
"Pakai aja" ucap Darel menutup tubuh basah Bintang, Bintang hebdak melepas dan marah akhirnya terurungkan karena ucapan Darel yang membuat ia diam dan patuh.
"Aku cuman gak mau kamu sakit, kalau kamu sakit, siapa yang akan menemani Ken dipelaminan besok? Siapa juga yang akan merawat Kia nantinya?" Ucap Darel dengan senyum samarnya.
Pernikahan? Apakah dia yakin bisa melanjutkan dan memulai pernikahan barunya besok? Sepertinya dia harus membatalkan dan berkata sejujurnya kepada sang calon mertua setelah ini agar mereka semua tidak melanjutkan acara dekorasi maupun konsumsi.
•••
Diperjalanan pulang dengan hujan yang masih deras disertai angin semilir, Bintang berjalan dengan mengeratkan pegangan payung beserta kemeja milik Darel tadi. Sekitar 100 meter lagi ia akan sampai dirumah calon mertua dan menuntaskan segalanya.
Pikirannya jadi menerawang saat kemarin Darel menunjukkan foto Ken mencium wanita lain di club.
Bintanh menarik nafanya panjang lalu mengeluarkannya sambil menyebut nama Tuhan.
Sebegini susah kah untuk Bintang mencari kebahagaiaan? Dia tidak terlalu memikirkan kebahagiaannya, yang dia pikirkan hanya Kia, Kia harus bahagia, sudah cukup semasa kecilnya Kia harus disiksa sendiri oleh sang ayah, kedepannya jangan.
Sesampai dirumah calon mertua, Bintang menunggu diluar, beruntungnya ada pekayang yang dengan siap memanggilkan mama Eka untuk menemuinya diluar.
"Sayang kamu kok ujan-ujanan?" Tanya mama Eka bingung dan menuntun agar meneduh dan duduk di gazebo.
"Ada yang mau Bintang bicarain ma" ucap Bintang berusaha menahan air mata beserta dinginnya tubuh.
Sebelum menceritakan, Bintang menarik nafasnya dalam lalu mulai menceritakan seluruhnya dengan nafas tersenggal-senggal menahan kecewa dan kesal.
"B-Bintang kecewa ma, sangat kecewa" ucap Bintang dengan air mata yang terus menetes membuat mama Eka ikut menangis.
"Ma-maafin anak mama" ucap mama Eka ikut menangis tergugu.
"Gapapa ma, Bintang hanya kasih tau aja, selebihnya Insyaallah Bintang ikhlas, mungkin Tuhan melarang Bintang bahagia di dunia" jawab Bintang membuat mama Eka menangis lebih keras dan menarik wajah calon menantunya itu untuk dipeluk.
"Mama bener-bener minta maaf ya sayang, mama gak tau kalau bakal seperti ini. Mama juga gak tau kalau Ken memiliki dendam dan membuat kamu jatuh miskin" ucap mama Eka memohon maaf atas nama Ken dan keluarga.
Bintang mengangguk dan melepaskan pelukannya lalu tersenyum tipis.
"Sebelumnya Bintang sangat berterimakasih kepada mama dan papa yang sudah baik dan bisa menerima Bintang beserta anak Bintang, walau hanya sebentar. Bintang juga minta maaf kalau selama ini banyak kekurangan, Bintang juga minta maaf atas nama almarhum ayah dan bunda Bintang dengan segala kejahatan yang ia punya" ucap Bintang menatap dalam calon mertuanya ini.
Beginilah kisah hidup Bintang, kisah dengan beribu luka yang membuat semua orang kesal dan suka diwaktu berbeda. Semoga kedepannya, Bintang bisa, memilih sosok pendamping dan ayah yang baik untuk dirinya dan sang anak yang masih kecil itu.
•••
AKHIRNYA BISA TEMBUS JUGA, MASYAALLAH, TABARAKALLAH<3
Gak bisa kasih target, pokok banyakin aja, aku lagi semangat nulis juga kalau kalian juga semangat kasih suport dengan cara klik tombol VOTE dan KOMEN sebanyak-banyaknya!!!!
SPAM KOMEN>>>
MAU ending yang bagaimana?
Yakin mau terima Darel lagi?
Cmiwiw<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Ficção AdolescenteBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...