Happy Reading<3
•••
Setelah mendapat pesan dari Bintang jika Kia masih marah, ia langsung bergegas menuju rumah Bintang sambil membawa beberapa susu rasa stawberry dan donat untuk Kia, sedangkan Bintang ia bawakan juz jambu dan kue coklat.
Jujur uang Darel tidak sebanyak itu, untungnya ia masih memiliki satu mobil dari ayahnya dulu dan uang dari gajian bulanannya yang tersisa cukup banyak. Darel bekerja disebuah rumah makan sebagai pelayan makanan. Ia juga bekerja sampingan sebagai penjual buku anak didaerah persimpangan.
Entahlah, hidup Darel benar-benar dibawah dari sebelumnya dan diuji sangat berat tanpa memiliki siapapun sebagai pendukung.
Sesampai dirumah Bintang, Darel dapat melihat sang anak yang sedang bermain dihalaman rumahnya dengan seekor kucing.
"Papaaaaa" pekik Kia senang saat Darel turun dan langsung diserbu pelukan beserta kecupan manja di wajahnya.
"Papa napa ndak tidul sini ci?" Tanya Kia duduk ditumpuan kaki Darel dan memandang wajah tampan papanya ini.
"Kan papa udah bilang sayanggg, papa bisanya cuman main dan jalan-jalan, kalau mau tidur sini, nanti kerjaan papa gimana?"
"Papa kelja apa?"
"Papa kerja di rumah makan sebagai pelayan"
"Waoooo papa kelen sekali, nanti kapan-kapan ajak Kia sama buna makan-makan kesana ya" ucap Kia menyengir lebar, Darel mengangguk dan tertawa gemas lalu mencium hidung mungil Kia.
"Kiaa!!!" Teriak Bintang membuka pintu rumah dan langsung terdiam saat melihat sang anak sudah duduk tenang dan kembali ceria bersama papanya.
"Loh, kamu kapan datangnya?" Tanya Bintang mendejat kearah Darel dan Kia sambil membawa nampan berisi cemilan.
"Oh iya bentar. Berdiri dulu sayang" ucap Darel halus dan langsung menuju mobil untuk mengambil jajanan yang sudah ia siapkan.
Bagai ditinggal induknya, Kia membuntuti Darel dan langsung memeluk tumis Darel hingga Darel sedikit terkejut.
"Papa bawa apa?" Tanya Kia mengesampingkan wajahnya untuk melihat kresek bawaan Darel.
"Hwooooo, papa bawa cucu sama jajan donat" pekik Kia mengulurkan tangannya tanda meminta.
Darel tertawa kecil lalu mengelus sedikit kasar kepala Kia lalu menyerahkannya.
Kia langsung meninggalkan Darel duduk diteras rumah dan menata jajanannya tadi.
"Darel, gak seharus-
"Ini buat kamu" sela Darel menyerahkan kresek yang lain kepada Bintang.
Bintang menghela nafas dan tersenyum.
"Gak seharusnya kamu kasih aku dan Kia makanan seperti ini Rel, aku takut Kia menuntut kamu lebih jauh" ucap Bintang seakan menolak membuat Darel tersenyum samar.
"Kamu tau sendiri kalau aku dekat Kia, aku harus punya efort lebih, bahkan menurutku membawakan kalian berdua makanan ini sangat sederhana... ya walaupun aku sendiri tidak hidup sekaya itu" ucap Darel menerawang kehidupannya yang suram.
"Kenapa harus memberikan efort lebih?" Tanya Bintang heran.
"Jawaban seperti apa yang kamu inginkan? Apakah kamu mengharapkan aku dekat dengan Kia tanpa menjalis status bersamamu?" Tanya Darel dengan mata yang sedikit meredup.
"M-makasud kamu?" Cicit Bintang yang bertambah semakin gugup saat Darel menggenggam tangan dinginnya.
"Akun ingin kembali bersamamu Tang, aku ingin kamu menjadi istriku kembali, selamanya. Entahlah apa yang kamu inginginkan untuk menerimaku, tapi aku sangat berharap bisa selalu bersamamu dan memiliki hubungan lebih. Aku tidak pandai menyembunyikan perasaan seperi Okin dan Rachel yang bisa seperti keluarga saat bersama anaknya, aku tidak bisa Tang..." jelas Darel dengan nafas yang tercekat dan air mata yang mulai menggenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Ficção AdolescenteBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...