Happy Reading<3
•••
Keesokan harinya Bintang berangkat sendiri guna menemui Darel di taman permata, kemarin malam Darel mengirimkan sebuah pesan dan lokasi jika Bintang benar-benar ingin bertemu, jika tidak yasudah.
Dengan pikiran bercabang dan berkecamuk akhirnya Bintang memilih menemui saja.
Saat ditaman,ia dapat melihat Darel yang duduk tenang dan membawa laptop seakan ingjn menunjukkan sesuatu penting.
"Assalamualaikum" ucap Bintang berdiri di dekat Darel yang sontak membuat Darel terkejut sesaat tapi langsung tersenyum tipis dan berdiri agar Bintang duduk terlebih dahulu.
Tentu kalian bertanya bagaimana bisa Darel mengajak Bintang bertemu ditaman? Jawabannya karena Darel harus bisa meminimalisir keuangannya untuk masa depan dan hari-hari berikutnya.
"Waalaikumsalam. Kamu apa kabar?" Tanya Darel berusaha membuka obrolan yang hanya dibalas dengan anggukan dan jawaban pelan dari Bintang.
"Bisa dipercepat urusannya?" Tanya Bintang yang sudah risih jika berdekatan dengan Darel.
Darel dengan senyum tipis dan membuka sebuah dokumen pada laptopnya, tapi sebelum ia menunjukkan hal penting, dia lebih dulu menunjukkan foto yang kemarin ia ambil di club.
Tanpa mengucap sepatah kata, Bintang langsung merampas handphone milik Darel untuk menatap lebih lekat siapa orang yang berada dalam gambar.
"Gak mungkin" ucap Bintang terkekeh pelan lalu mengembalikan handphone milik Darel.
"Aku ingetin ya sama kamu, kalau emang kamu gak bisa bareng sama aku, harus banget ya pakai cara najis gini?" Tanya Bintang dengan tawa hambar yang masih mengiringi pertanyaannya.
Darel mengetatkan lehernya saat secara terang-terangan Bintang mengfitnah dan menyudutkan dirinya seakan apa yang ia tunjukkan hanya hayalan semata demi mempersatukan dirinya dan Bintang lagi.
"Gue emang masih suka sama lo, gue juga masih cinta sama lo. Tapi sorry, gue gak akan pernah mau ngelakuin hal najis ginj demi dapetin lo. Lagipula, bukannya gue udah janji bakal biarin lo ngejar kebagaiaan lo?
"Tapi ini kebahaagiaan aku!" Teriak Bintang menyela ucapan Darel. Lagi-lagi Darel tersenyum, senyum yang jika orang melihatnya akan ikut terluka.
"Yaudah, mungkin gue gak perlu nunjukin bukti lebih karena ini kebahagiaan lo. Fine, gue minta maaf harus ganggu waktu lo, gue juga minta maaf kalo suka ngehubungin lo, dan gue harap, lo bisa bahagia sama pilihan hidup lo. Inget gue tang..." Darel memegang salah satu tangan Bintang yang sedikit dingin entah dikarenakan apa.
"Gue gak bisa nentuin kalo gue udah baik dan taubat, gue gak akan nyuruh lo buat balik ke gue lagi kalau misal, keluarga kedua lo ini hancur lagi"
Plakk..
Belum juga Darel mengakhiri ucapannya, Bintang langsung menampar keras pipi Darel hingga pipi Darel memerah dengan adanya bekas tangan.
"APA MAKSUD KAMU NGOMONG GITU!? KENAPA UCAPAN KAMU SEAKAN-AKAN MENGARAH JIKA PERNIKAHAN KEDUAKU JUGA AKAN GAGAL!? Siapa kamu yang bisa meramal seperti ini?" Tanya Bintang emosi dan menentang ucapan Darel.
"Gue emang bukan Tuhan, tapi gue pastiin, lo bakal tau sisi kelam calon suami lo itu" ucap Darel lalu menutup laptopnya asal dan berdiri meninggalkan Bintang yang terdiam.
Apa maksud dari sisi kelam calon suaminya?
•••
Bintang melihat pesan terakhir yang ia kirim kepada Ken, 2 jam terakhir memang, tapi kenapa sampai saat ini tidak dibalas? Dibaca pun juga belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Teen FictionBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...