Happy Reading<3
•••
Malamnya, didalam ruangan Bintang hanya terdengar ocehan baby Adzkia yang bermain didepan Bintang yang menyandarkan kepalanya di ranjang.
"Niniiniiiiii" ucap baby Adzkia sambil menunjukkan mainannya.
Bintang hanya tersenyum dan menerima mainan yang diberikan baby Adzkia.
Ceklek.
Deg.
Darel masuk tanpa aba-aba sambil membawa satu paper bag yang entah apa isinya.
Tubuh keduanya membeku sejenak, kenapa suasana menjadi semakin awkard. Darel memaki dirinya sendiri karena masuk kedalam ruangan Bintang tanpa memeriksa. Dia saja sudah berpikir jika Bintang tertidur, ternyata tidak.
Untuk kedua orang tua Darel, memang memilih pulang dikarenakan Andre yang sangat ingin di manja oleh Kamilla di rumah.
"D-Darel" gugup Bintang.
"Naaaaanaaaaa... paa...paaa" ucap baby Adzkia tiba-tiba.
Darel berjalan pelan menuju ranjang Bintang, disana, Bintang menatap dengan wajah sayunya. Kepala yang diperban dan banyaknya luka yang berada di tangan.
'Sekasar ini?' Batin Darel.
"K-kamu mau apa?" Tanya Bintang takut dan memeluk tubuh baby Adzkia.
"J-jangan mendekat, a-aku gak suka!! J-jangan kesini!!!" Teriak Bintang langsung dengan tangan yang menutupi telinga baby Adzkia.
"Gue... gue minta maaf" ucap Darel cepat.
"Maaf? Hah, buat apa Darel? Buat apa minta maaf? Apa dengan minta maaf, seluruh kehidupanku yang dulu bisa kembali? Hiks" jawab Bintang, dan tanpa diperintah, air mata Bintang langsung menetes begitu saja.
"Tangg-" Bintang langsung sedikit memundurkan badannya saat Darel mendekat kearahnya.
"Keluar. Aku gak mau kamu disini. Tolong" usir Bintang dan menunjuk pintu kamar.
Darel melirik kearah baby Adzkia yang hanya diam dengan mata yang menatap dirinya tapi tidak dengan kenyataan.
Darel mengangguk saja, dan keluar dari kamar.
Bintang termenung sejenak menatap kamar yang baru saja ditutup. Dia berharap keputusan ini bisa mengubah kehidupannya kedepan sana.
•••
Tiga hari sudah Bintang dirawat di rumah sakit. Saat ini, Bintang sedang mengemasi barang bawaannya. Sedangkan baby Adzkia berada di gendongan Kamilla.
"Hari ini kamu pulang ke rumah kita aja" ucap Andre tiba-tiba.
"Ken-
"Saya yakin kamu tau alasannya. Saya hanya ingin memberikan sedikit pelajaran untuk Darel" jelas Andre memotong ucapan Bintang.
"Iya sayang, kamu nurut aja ya? Ini demi kebaikan kamu dan cucu mama" lanjut Kamilla.
"Iya ma, pa. Bintang ngikut aja, t-tapi Bintang takut n-ngerepotin" ucap Bintang menundukkan pandangannya tidak enak.
"Ngerepotin apa sayang? Menurut mama, kamu adalah wanita, menantu, beserta ibu yang sangat hebat. Kalau kamu takut suara tangisan baby Kia mengganggu, itu wajar bukan? Kan baby Kia masih kecil. Iya kan nak?" Gurau Kamilla sambil mencium hidung baby Adzkia membuat baby Adzkia tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Novela JuvenilBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...