21

59.2K 4.4K 370
                                    

Bismillah, Masyaallah Tabarakallah.. aku sah mengambil salah satu penerbit yang meminang karya kedua aku. Tapi tenang aja, cerita keduaku juga masih on going, jadi masih ada kesempatan buat nabung + baca + promosi buat kalian semua. Aku sendiri masih belum menuntaskan naskah beserta konfliknya. Stay tune terus!!! Bantu doain juga ya🙏

UDAH SIAPIN TABUNGAN BUAT PELUK NOVEL IMPERFECT YOUNG PAPA? >>>

masih lama, jadi kalian bisa NABUNG dulu!!!!

Happy Reading<3

•••

Darel dengan cepat mengantarkan pulang nenek Isa agar segera menyelidiki untuk apa Bintang beserta kedua orang tuanya di rumah sakit tadi.

"Ini saya ada sedikit rezeki lebih, kalau begitu saya pamit dulu ya nek? Soalnya saya lagi ada urusan" pamit Darel tak enak.

"Iya nak hati-hati, terimakasih yaa, maaf jadi ngerepotin. Nenek doain kamu segera menemukan jodoh terbaik, punya pasangan yang setia dan cantik. Pokok nenek selalu mendoakan kamu nak-

"Darel nek, nama saya Darel. Maaf sampai baru berkenalan"

"Oh iya hahaha, gapapa nak Darel, makasih ya"

"Iya nek, kalau begitu Darel pergi dulu, Assalamualaikum" ucap Darel dan pergi dari rumah nenek Isa menuju rumah sakit tadi.

•••

Darel berjalan cepat menelusuri lorong rumah sakit untuk mencari Bintang beserta kedua orang tuanya.

Matanya tak sengaja melihat Bintang beserta kedua orang tuanya duduk didepan ruang operasi.

Darel mengernyitkan keningnya bingung, dengan pelan, ia menyembunyikan tubuhnya di balik tembok untuk menguping ucapan mereka semua.

"Berdoa aja nak, semoga diperlancar" ucap Kamilla mengelus punggung menantunya lembut.

Ceklek.

Satu dokter dan dua suster keluar dari ruangan operasi membuat Bintang dan kedua mantan mertuanya itu berdiri dan mendekat.

"Bagaimana dok?" Tanya Bintang langsung.

"Alhamdulillah, operasi mata sudah dijalankan dengan aman dan tenang. Anak ibu masih dalam keadaan tidak sadar dikarenakan obat bius" jelas dokter membuat Bintang dan mantan mertuanya itu mengucap puji syukur sebanyak-banyaknya.

"Oh ya, untuk sementara matanya kami perban terlebih dahulu, kemungkinan jangka satu minggu baru bisa dibuka, tolong kembali ke rumah sakit lagi untuk pemeriksaan" tambah dokter lagi yang diangguki oleh Bintang.

Setelahnya, Bintang langsung memasuki ruang operasi dan mendapati sang anak anak yang masih terbaring dengan kedua mata yang masih ditutup perban.

Kedua suster tadi balik ke kamar operasi untuk memindahkan baby Adzkia ke ruang VVIP yang sudah dipesan oleh Andre.

Brankar didorong keluar kamar dan tepat melewati Darel yang masih bersembunyi.

Deg.

Entahlah perasaan apa yang Darel alami saat ini. Saat dia melihat baby Adzkia yang terbaring lemah dengan mata yang tertutup perban membuat hatinya terasa ikut perih.

Sedikit jauh dari brankar baby Adzkia didorong, Bintang dengan rempongnya membawa tas besar untuk keperluannya dan sang anak. Hingga...

Brukk.

Imperfect Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang