12

58K 4.4K 2K
                                    

Happy Reading<3

•••

Satu minggu sudah Darel di rawat di rumah sakit, dan saat ini, Darel sudah diperbolehkan pulang.

Kemarin dia dibuat kaget saat mendengar penuturan mama tirinya, jika Bintang lah yang mendonorkan darah untuk dirinya.

Flashback On.

Saat ini Kamilla berada di dalam ruangan Darel dengan keadaan canggung. Suaminya tadi pamit untuk pergi ke kantor karena ada urusan mendadak.

"D-Darel" ucap Kamilla mendekat kearah ranjang Darel dan duduk di salah satu kursi.

Darel hanya bergumam malas tanpa mengalihkan perhatiannya dari Handphone.

"Kalau ibu ngomong, kamu dengerin ga?" Tanya Kamilla sedikit takut.

"Kalau eng-

"Ck, apaan sih? Nanggung banget kalo ngomong" kesal Darel.

"Kamu percaya gak, kalau Bintang yang mendonorkan darah untuk kamu?" Tanya Kamilla cepat membuat tubuh Darel menegang.

"Tau darimana lo? Sok tau banget jadi orang" ucap Darel sinis.

"Ibu tau nak, ibu kemarin lihat Bintang keluar dari ruang pendonor darah. Bintang memang menyamarkan namanya biar gak ada yang tau tentang hal ini. Dan ibu gak tau alasannya kenapa" jelas Kamilla.

BRAKK...

PYARR....

Vas bunga di lempar kearah dinding hingga banyaknya kaca berserakan, meja makan dipukul sekuat tenaga hingga retak.

"GUE GAK MAU!!! GUE GAK MAU DARAH DARI CEWEK SIAL ITU! GUE GAK MAU!!!!! KENAPA HARUS DIA!?!?!?" Teriak Darel menarik tangan Kamilla kuat hingga tubuh Kamilla bergetar takut.

"D-Darel-

"Gue gak mau darah cewek sial" lirih Darel mencengkram erat tangan Kamilla.

Flashback Off.

•••

Sesampai di rumahnya, Darel langsung masuk dengan terburu-buru. Dia memang kabur dari kedua orang tuanya. Jam pulang dari rumah sakit sekitar pukul 14.00. Tapi Darel dengan sengaja langsung kabur begitu saja pukul 10.00.

Dan entah ini adalah kebetulan ataupun apa, Tuhan sedang tidak berpihak pada Bintang.

Bintang berada di kamarnya sambil memijat kepalanya pusing. Tadi malam badannya sempat panas tinggi, Bintang juga sudah minum obat, tapi dia tidak bisa beristirahat lebih karena baby Adzkia yang selalu rewel.

BRAKKK..

Darel mendobrak pintu kamarnya hingga rusak, bertepatan dengan itu, baby Adzkia menangis karena kaget. Bintang pun begitu, padahal dirinya baru saja memejamkan mata.

"Darel?" Kaget Bintang.

"SINI LO!!" Tanpa di perintah, Darel langsung menarik kuat tangan Bintang hingga berdiri dan mendorongnya di pojok dinding hingga kepala Bintang terbentur.

"D-Darel kamu kenapa?" Tanya Bintang takut, Bintang dapat merasakan adanya tetesan darah dari bagian kepalanya.

"KENAPA HARUS LO!? KENAPA BUKAN ORANG LAIN!? KENAPA TANG!? LO SENGAJA!?" Tanya Darel tidak jelas.

"Maksud kamu apa Darel?"

"LO KAN!? LO KAN YANG DONORIN DARAH KE GUE!? GUE GAK MAU TANG!!!!! GUE GAK MAU!!!! GUE GAK MAU IKUTAN SIAL KAYAK LO! GUE MUAK TANG!" Bentak Darel tanpa mengidahkan tangisan baby Adzkia.

"K-kamu tau darimana Darel? Bukan aku Darel. Kamu pasti salah paham" ucap Bintang berusaha mengelak.

Darel yang sangat murka, langsung menarik rambut Bintang yang sudah dilumuri darah dengan keras hingga Bintang mendongak.

"GUE. GAK AKAN PERNAH SUDI PUNYA CEWEK KAYAK LO!!. GUE JUGA GAK MAU PUNYA HUTANG SAMA CEWEK SIAL KAYAK LO. PAHAM?" Tekan Darel dan menarik lebih keras lagi rambut Bintang.

Bintang? Bintang menangis tanpa bisa membantah, dia sangat ingin pergi dari kehidupannya ini. Dia juga tidak mau jika menyerahkan darahnya cuma-cuma, tapi Bintang selalu memikirkan kondisi dan perasaan baby Adzkia yang ingin merasakan kasih sayang seorang ayah.

Sebelum melepaskan, Darel membenturkan kepala Bintang lagi dan melepaskannya tanpa menatap baby Adzkia yang masih menangis.

Bintang berjalan pelan dan memegang kepalanya. Dia mendekat kearah baby Adzkia dan menggendongnya tanpa memperdulikan baju baby Adzkia yang terkena darah akibat tangannya.

"S-sayang" gumam Bintang meneteskan air matanya tepat diatas mata baby Adzkia.

Mata Bintang meredup pelan, tapi dia berusaha menguatkan tubuhnya untuk menggendong baby Adzkia.

Setelah melihat baby Adzkia tertidur. Bintang langsung meletakkan baby Adzkia di ranjang, dan ikut berbaring di sampingnya.

•••

"Assalamualaikum, Darel!!! Kamu disini!? DARELL!!!" Andra dan Kamilla langsung pergi ke rumah Darel saat mendengar sang anak kabur sebelum waktu pulang.

Mereka langsung berpencar, Andra berlari keatas, sedangkan Kamilla mencari Darel di ruangan bawah dan dapur.

Saat di dapur, Kamilla bisa melihat adanya satu kamar yang terbuka, dia segera berlari kearah kamar itu berharap terdapat Darel di dalamnya.

"BINTANG?" Kaget Kamilla saat melihat banyaknya darah diatas bantal.

Kamilla langsung masuk dan mengangkat baby Adzkia yang terlihat menangis.

"MASSSS, MAS ANDREEEE!!! MASSSSS!!!!" Teriak Kamilla di luar pintu agar dapat di dengar oleh suaminya yang masih diatas.

Andre yang baru saja keluar dari kamar Darel pun mengernyitkan keningnya bingung saat mendengar suara sang istri yang menggema di seluruh ruangan. Dengan cepat, Andre turun dan mencari sumber suara. 

•••

UDAH YAA!!!! Doubel up nya udah. Lusa aku kasih lagi :) eh, gak janji deh. Soalnya masih harus bikin draft lagi.

SPAM KOMEN KALO BISA>>>>>>>

mau Darel diapain kedepannya?

Tim SAD ENDING >>>>

Tim HAPPY ENDING >>>>

Tim GANTUNG DIRI >>>>>>

Cmiwiww.

Imperfect Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang