Happy Reading<3
•••
"Katanya papa cayang cama Kia, kenapa papa ndak peluk Kia!?!??!!?!?" Teriakan beserta rengekan Kia menggema dalam rumah hingga Bintang hanya bisa menutup telinga dan menghela nafas lagi dan lagi.
"Buna ayo antelin Kia ketemu papa""Hah?"
"Ngapain sayang?" Tanya Bintang sabar.
"Mau ketemu cama papaaaa" rengek Kia dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
Bintang hanya berusaha tersenyum dan bersabar lalu membuka aplikasi Whatsap di handphonenya untuk mengirim dan meminta alamat milik Darel.
Tapi Bintang mengernyit heran saat Darel tidak mengirimkan lokasinya dan meminta ia tetap dirumah.
•••
Tak berselang lama, pintu utama miliknya diketuk menandakan adanya tamu yang berkunjung.
Entahlah dia bisa menjamin jika yang datang itu adalah Darel, sebelum pergi Bintang melirik Kia yang masih menekuk wajahnya sambil menonton si botak kembar.
"Gak mau bantuin buna bukain pintu?" Pancing Bintang yang digelengi oleh Kia membuat Bintang menipiskan bibirnya untuk menahan senyum.
"Beneran? Jahat banget sih" ucap Bintang membuat Kia melirik sang ibu sekilas lalu mengangguk dan berjalan menuju pintu utama tak ikhlas.
Bintang terkekeh kecil sambil mengikuti langkah sang anak takut jika yang berkunjung bukan Darel.
Ceklek
"PAPA!?" Kaget Kia dan langsung memeluk kaki milik Darel dengan tangisan haru seakan tak bertemu puluhan tahun.
Darel tersenyum dan terenyuh lalu ikut berjongkok menyamakan tinggi sang anak.
"Kenapa nangis?" Tanya Darel membantu Kia menghapus air matanya.
"Kangen cama papa" jawab Kia dan berhambur kedalam pelukan Darel lagi.
"Papa kemana aja? Kenapa ndak pelnah ajak Kia main!?" Tanya Kia dengan nada yang naik satu oktaf dengan kedua tangan berkacak pinggang.
Sebelum menjawab, Darel teetawa dan mengecup singkat kening sang anak.
"Papa kan kerja sayangg... ini sekarang papa mau ajak Kia ketempat kerja papa. Kia udah makan belum?"
"Tadinya udah, tapi kalo papa ajak Kia lagi, Kia ndak bica nolak" jawab Kia cekikikan membuat Darel dan Bintang ikut tertawa.
"Yasudah, ayo!" Ajak Darel menatap sekilas Bintang yang mengangguk tanda setuju.
Bintang langsung masuk mengambil tas dan mengunci pintu rumah.
"Holeeee, ke tempat kelja papa" girang Kia menggoyangkan pelan badannya kekanan dan kekiri akibat terlalu bahagia.
•••
Sesampai di restaurant tempat Darel bekerja. Mereka turun dengan Darel yang membukakan pintu bagian depan karena Kia duduk seorang diri didepan, sedangkan Bintang duduk dibelakang menatap sayang Darel dan Kia yang bertukar cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Young Papa
Ficção AdolescenteBintang terkejut sesaat, tetapi langsung tersenyum hangat saat melihat Darel pelakunya. Darel dengan manja meletakkan kepalanya di bahu Bintang sambil sesekali melihat masakan Bintang dan menghirup aroma masakan Bintang yang menggunggah selera. "J...