17

58.3K 4.3K 477
                                    

Happy Reading<3

•••

"HAHHHHHHHHHHHHH!!!" Teriak Darel langsung terduduk dari tidurnya dengan keringat yang membanjiri keningnya.

"Gak!! Gue gak mau!!!! Kenapa!!!??!? Kenapa kamu datang ke mimpi sayaa!?!?!?" Teriak Darel sambil menutup telinganya histeris.

Mimpi itu hadir kembali, mimpi yang seakan-akan menitipkan dan menyampaikan isi hati sang anak dan bunda.

Darel turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Menatap pantulan cermin, ia jadi memikirkan mimpi tadi yang membuat dirinya penasaran sendiri. Apakah bocah laki-laki yang ada didalam mimpi itu anaknya yang telah tiada? Atau apa?.

•••

Dilain tempat...

Bintang turun dituntun oleh Kamilla dengan tangan kiri yang membawa koper. Tadi mereka memang kembali ke rumah Darel terlebih dahulu untuk mengambil seluruh barang Bintang dan baby Adzkia disana.

Sedangkan baby Adzkia berada dalam gendongan Andre dengan celotehannya yang tidak jelas.

Bintang memang memutuskan untuk break sebentar mengenai hubungan rumah tangga mereka.

Kedua orang tua Darel pun hanya mengangguk maklum dan berusaha memberikan nasihat ataupun pencerahan.

"B-b-bunaaaaaa!" Seru baby Adzkia dan bertepuk tangan.

Andre yang sedari tadi menahan gemas pun langsung menghujani kecupan manja pada pipi tembam sang cucu.

Kamilla dan Bintang hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala melihat kedekatan keduanya.

Akhirnya mereka memasuki rumah dan duduk terlebih dahulu di ruang tengah.

"Nanti kamu tidurnya di kamar tamu ya nak, udah dibersihin juga kok. Kamu bisa istirahat sekarang. Untuk masalah rumah tangga kalian, bisa dibicarain baik-baik besok" ucap Kamilla tenang yang hanya diangguki oleh Bintang.

"Malam ini, Kia tidur sama papa dulu ya Tang?" Izin Andre kepada Bintang untuk membawa sang cucu tidur bersamanya.

"Yakin pa? Nanti takut ngeganggu papa sama mama, lagi" jawab Bintang tak enak.

"Ngeganggu apa sih? Gak akan, lagian baby Kia anaknya anteng-anteng aja" sela Kamilla langsung.

Bintang menghela nafasnya pasrah "Yaudah gapapa".

•••

Paginya, Bintang dan mpok Ijah sedang memasak di dapur dengan apron yang melilit tubuh berisinya.

Tininggggg....

Mendengar bel rumah yang berbunyi, Bintang segera izin kepada mpok Ijah untuk membukakannya.

Ceklek.

Deg.

Mata Bintang membulat sempurna saat melihat seorang pria tampan dengan badan atletis, rahang dan wajah tegas berdiri di depannya.

"D-Darel?"

Darel tanpa berucap langsung masuk kedalam rumah sambil menyenggol bahu Bintang keras.

Bintang meringis dan mengelus bahunya pelan, setelah itu Bintang langsung masuk lagi dan melanjutkan acara memasaknya tadi.

•••

Bintang dan mpok Ijah sedang menata makanan di meja.

"Waahhh, enak nih" ucap Kamilla tiba-tiba sambil menggendong baby Adzkia yang terlihat masih mengantuk.

"Loh, Kia nya bunda belum mandi ya?" Tanya Bintang mendekat kearah Kamilla dan mengambil baby Adzkia.

"Iya belum, kemarin kesenengan main sama papa, sampe sekarang aja papa juga belum bangun" ucap Kamilla sambil terkekeh geli membuat Bintang ikut tertawa juga.

Srettt.

Bintang dan Kamilla menoleh serempak saat mendengar suara tarikan kursi meja makan.

"Loh, Darel mulai kapan disini?" Tanya Kamilla berdiri sedikit jauh dari tempat duduk Darel.

Darel tak bergeming sama sekali, dia melanjutkan aktifitasnya yang tertunda dengan mengambil makanan yang sudah dihidangkan di meja.

Bintang yang merasa keadaan sedikit canggung pun segera pamit ke kamarnya untuk memandikan baby Adzkia.

"Darel?" Ucap Andre sedikit kaget saat melihat seorang pria yang makan tanpa mempedulikan sang istri yang hanya berdiri, dan menatap dalam diam.

"Pagi sayang" sapa Andre kepada Kamilla dan mencium keningnya lembut.

"Pagi mas. Kamu mau makan sekarang?" Tanya Kamilla sambil membenarkan kaos rambut Andre yang acak-acakan.

"Nanti aja, nunggu Bintang sama cucu kita" jawab Andre sambil menekankan kata Bintang dan cucu untuk menyundir Darel.

"Mmm, k-kamu gak kerja hari ini?" Tanya Kamilla berusaha mengalihkan topik agar anak angkat dan suaminya itu tidak adu mulut.

"Nanti siang kok" jawab Andre dan mengambil tempat duduk di dekat Darel yang masih sibuk memakan lahap hidangan itu semua.

"Kamu gak lupa diri kan kalau kita semua juga belum makan?" Sinis Andre kepada Darel.

"Ck, apaan sih. Tinggal masak lagi aja, ribet amat" kesal Darel.

"Kamu panggil Bintang dan Kia buat sarapan yank" perintah Andre kepada Kamilla yang hanya diangguki saja dan pergi ke kamar Bintang.

"Sopan kamu seperti ini?" Tanya Andre dengan nada tegas dan dinginnya.

"Bahkan semua orang dirumah ini pun belum makan. Tapi kamu?"

Brak.

"PAPA APAAN SIH!? CUMAN GARA-GARA DAREL MAKAN DULUAN AJA JADI PANJANG. LAGIAN KALO MEREKA SEMUA MAU MAKAN, YA TINGGAL MAKAN. Repot amat hidup ama lu pada" kesal Darel membanting sendoknya dan pergi hendak keluar.

"DAREL!" Teriak Andre membuat langkah Darel terhenti.

"Papa berbicara seperti ini agar kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Terserah kamu mau gimana sama ayah. Dari dulu pun ayah juga gak pernah nuntut kamu buat menghargai ayah, tapi setidaknya hargai wanita seperti mama tiri kamu dan Bintang. Karena itu sama aja seperti kamu menghargai mama kandung kamu di surga" ucap Andre dengan nada sendunya dan pergi dari hadapan Darel.

•••

HALOOO

sumpah aku bener-bener down dan gak ada semangat samsek buat buka WP dan keinget kalo chapter berantakan, bahkan 2 hari ini aku berhenti ngetik karena males ngelihatnya. Ya Allah 😭😭😭😭 bantu doain ya temen-temen🙏 aku udah berusaha nyimpen versi benernya, eh gak bissaaa dong😭 harus gimana lagiii???

SPAM KOMEN >>>>

BTW kalian sementara mandiri dulu ya🥺🙏😩 semoga lekas kembali...

JANGAN LUPA VOTE KOMEN!!!

Cmiwiw<3

Imperfect Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang