29

36.9K 2.7K 186
                                    

Happy Reading<3

•••

Sedangkan disisi lain... kondisi Darel benar-benar mengenaskan. Dengan jambang dan rambut yang tumbuh lebat tanpa berniat mencukur, keadaan tubuh yang kurus kering dan lain sebagainya.

Dia menatap layar ponselnya yang memunculkan wajah Bintang dan Kia yang sempat ia curi dari postingan instagram Bintang tentunya dan langsung sedikit menyunggingkan senyum.

'Tunggu gue Tang, gue bakal ambil lo lagi, apapun caranya' batin Darel tersenyum smirk dan langsung bergegas menggunakan jaketnya lalu keluar.

•••

"Bunaaa, boneka Kia ana?" Tanya Kia yang baru saja didudukkan di ranjang kamar oleh Ken setelah mereka bertiga sampai dirumah milik Ken.

Bintang berniat pulang ke desa lusa, tapi Ken melarang sampai kondisi Kia benar-benar sembuh terlebih dahulu. Untungnya di rumah Ken ini masih ada 1 kamar kosong untuk ditempati.

"Ken, kok kamu taro Kia disini?" Tanya Bintang bingung saat melihat Ken terlihat membuka lemari bajunya dan mengeluarkannya beberapa, yang pasti seluru dalamannya ke dalam sebuah contener dan mengangkatnya tanpa menjawab pertanyaan Bintang lalu keluar.

Bintang berdecak kesal dan hendak mengikuti tapi terhenti oleh Kia yang meminta bonekanya tadi. Bintang pun langsung menyerahkannya dan menyerahkan botol susunya juga lalu pergi keluar untuk melihat Ken.

Dan betapa terkejutnya Bintang saat Ken berada tepat didepannya hingga kening Bintang bertabrakan cukup keras dengan dada Ken yang lebar dan tegap itu.

"K-Ken"

"Kamu mau kemana?" Heran Ken dan mengintip sedikit kearah kanar yang terlihat Kia masih bangun dan asik bermain dengan bonekanya.

"Mau nemuin kamu" jawab Bintang kesal sambil mengelus keningnya.

Ken mengulum senyumnya dan ikut mengelus kening Bintang lalu menangkup pipi Bintang untuk mendongak menatapnya.

"Buat apa nemuin aku? Kangen?" Goda Ken yang langsung mendapat sebuah cubitan kramat di sisi perutnya membuat Ken meringis sakit.

"Awzzz, kamu kenapa sih Tang? Kok nyubit-nyubit gitu. Sakit tauuu" kesal Ken dan mengelus pinggangnya nyeri.

"Biarin, suruh siapa godain aku" jawab Bintang.

"Ken, kenapa barang-barang kamu, kamu pindahin?" Tanya Bintang serius.

"Ya gapapa, kan itu sementara jadi kamar kamu sama Kia"

"Terus kamu?"

"Aku di ruang tamu kok, tenang aja" jawab Ken santai dan membawa tubuh Bintang masuk kedalam dekapannya.

Rasanya Bintang ingin menangis terharu, Ken benar-benar menunjukkan dan memberikan effort lebih dari kata lebih kepadanya dan sang anak, tapi kenapa dirinya sangat sulit untuk benar-benar membuka hati?.

"Kalau memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama, maka izinkan aku mengisinya untuk sementara" ucap Ken dengan nada sendunya membuat mata Bintang memanas.

"Aku pernah janji sama diriku sendiri untuk tidak memaksa rasa sayang dan cinta kamu ke aku yang hanya orang baru. Tetapi aku juga masih ingin berharap, untuk mendapatkan semuanya itu" lanjut Ken dan menangkup wajah Bintang yang mulai sembab.

Imperfect Young PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang