Cemburu. ver haechan✔

827 54 2
                                    

Liat aja sampe drom bakal aku diemin biar dia tau rasanya dilupakan itu kaya gimana.

"Haechan hyung kenapa diem aja? Engga kaya biasanya." Tanya jising si maknae dream.

"Engga papa lagi engga mood aja, udah sana gabung sama yang lain, hyung nanti nyusul."

Jisung pergi nyusul yang lain di ruang latihan lantai empat, sedangkan haechan masih berada di balkon ruang latihan lantai dua. Jujur aja haechan tuh males banget liat muka mark, engga tau kenapa rasanya tuh pengen nampar aja.

"Jisung dimana haechan?"

"Masih di balkon hyung katanya nanti nyusul, lagi benerin moodnya mungkin. Tadi jisung liat mukanya kesel banget."

"Yakin engga kalau haechan lagi cemburu?"

"Itu udah sering terjadi, tapi yang ini beda. Dia terlihat lesu dan engga biasanya apa jangan² dia cemburu sama aku? Gara² aku terlalu deket sama mark hyung ya?." Tanya renjun.

"Kayaknya iya deh." Jawab jisung dan yang lain hanya mengangguk.

"Kayaknya mark hyung harus nyamperin haechan deh takutnya dia lompat dari balkon." Ucap jaemin dengan memakan cemilannya.

"Jaemin hyung kalau ngomong di saring dulu donk, masa iya gini aja segala lompat dari balkon. Di rumah lele aja tuh tinggian disini kalau lompat cuman patah aja pasti engga puas." Jawab chenle yang mendapat tatapan terkejut dari jisung.

"Hyunggg kenapa bilang gitu, engga gitu maksudnya. Udah hyung diem aja sama jisung sini." Jisung menarik chenle mendekat ke arahnya, yang di tarik hanya senyum² dengan mata seperti bulan sabit.

Tidak berapa lama yang ditunggu dateng, mark dateng sendiri tanpa haechan disampingnya, jeno yang liat mark sendirian merasa aneh. Pasalnya ia sudah mengirim pesan ke mark kalau dia harus ke ruang latihan lantai dua dulu buat cek haechan, takutnya ini anak beneran loncat dari balkon.

"Hyung." Jeno nepuk pundak mark yang di tepuk menoleh dan memasang wajah 'ada apa?'

"Apa?"

"Haechan masih di lantai dua, tidak baca pesan ku?"

"Kenapa dia dilantai dua? Dia tidak buka grup atau gimana, sudah jelas² latihannya dilantai empat."

"Kenapa tanya balik. Samperin sana, takutnya kenapa²."

Mark berjalan keluar ruang latihan menuju lantai dua yang dimana ada haechan. Saat mark datang haechan masih dibalkon melamun dan sesekali berbicara sendiri.

"Kenapa disini? Tidak baca grup?"

"Baca, lagi mau disini aja. Lagian latihannya masih lama."

"Sepuluh menit lagi, buruan ke atas anak² yang lain udah pada gabung."

"Kamu engga mau tanya, aku kenapa?"

"Engga perlu aku tanya juga aku udah tau kamu kenapa."

"Kalau kamu tau kenapa diem aja? Bukannya jelasin."

"Buat apa dijelasin lagian kamu juga cemburuan terus, kadang engga jelas juga cemburuannya."

"Harusnya kamu seneng kalau aku cemburu tandanya aku masih sayang sama kamu, aku takut kamu ninggalin aku itu wajar. Engga jelasnya dimana?"

Haechan menatap mark dengan pandangan marahnya, bisa²nya pacarnya ini bicara kaya gitu kedia. Giliran nanti aja haechan deket sama yang lain, marahnya udah kaya ditinggal nikah. Sekarang aja kaya gini, engga adil banget.

"Oke aku engga akan cemburu sama kamu lagi. Sekarang terserah kamu aja mau deket sama siapa toh aku engga peduli lagi. Ah dan satu aku juga bebas deket sama siapapun dan jangan larang aku ini itu, karena kamu bukan pacar aku lagi sekarang." Haechan pergi dengan menghentakkan kakinya, sedangkan mark hanya diam. Memproses kata² yang dikeluarkan oleh haechan.

"Tandanya putus? Karena hal sepele?" Tanya mark entah pada siapa.

Haechan masuk ke ruang latihan mendapatkan tatapan tanya oleh seluruh member, haechan yang mendapat tatapan itu hanya tersenyum lebar. Haechan udah capek ditanya² terus nantinya.

"Hyung aman?" Tanya chenle kepada haechan.

"Apanya?"

"Hubungan."

"Engga. Udah ah ayo latihan."

"Oke."

Sudah satu minggu sejak haechan memutuskan mark, banyak sekali perubahan dari mark yang dilihat para member.

Seperti mark yang sering melamun, tidak banyak berbicara, tidak bisa diajak bercanda tidak fokus dan matanya hanya tertuju pada sosok haechan.

"Kenapa? Apa yang terjadi padamu seminggu ini?" Tanya jeno

"Tidak ada, seperti biasa saja."

"Tidak mungkin, kau banyak berubah belakangan ini. Dan haechan makin cantik hari ke hari."

"Diputuskan memang tidak enak."

"Huh? Putus? Kau putus?!"

"Ya dan jangan berteriak."

"Kenapa tidak bilang?"

"Kalau aku bilang kau mau apa?"

"Tentu saja mendekati haechan. Memangnya apalagi."

"Sialan. Kenapa terang²an sekali! Disini masih ada aku."

"Tidak apa² kau kan mantannya."

Setelah itu jeno pergi sambil tersenyum dengan berlari kecil.

"Kenapa tidak ada yang peduli padaku."

Dan sudah satu bulan mark dan haechan putus, mark kelihatan makin tidak terurus.

"Hyung kenapa?" Tanya haechan, jujur saja sebenarnya haechan itu kesian sama mark yang kaya gini. Sudah badan kurus rambut acak²an seperti ini mata bengkak dan mata pandanya pun terlihat. Tapi kalau difikir² memang salah mark juga, suruh siapa bikin haechan marah dan kesal seperti waktu itu.

"Tidak papa, aku akan ke kamar."

"Yasudah." Sebelum haechan beranjak mark menarik lengan haechan, dan membuat haechan terjatuh dalam pelukkannya. "Aku merindukanmu sungguh. Maafkan aku, aku benar² tidak bisa melupakanmu." Mark mengeratkan pelukkannya pada haechan.

"Kenapa baru sekarang bilangnya? Kenapa engga dari kemarin² hyung langsung bilang. Ini sudah satu bulan dan hyung baru mengungkapkannya."

"Aku belum siap, aku merasa egois saat itu, kau saja bisa aku pun harus bisa. Tapi kenyataannya tidak seperti itu."

"Jangan diulangi lagi, kamu tau sendiri kalau aku gampang cemburu, aku hanya takut. Tapi kamu malah sengaja dekat² yang lain. Saat aku tidak ada kamu mencari kesempatan kan. Kau fikir aku tidak tau." Ucap haechan dengan menangkup pipi mark, dan seketika itu langsung menciumnya. Mark yang kaget langsung memeluk pinggang haechan untuk semakin dekat padanya. Tidak mau lebih mark melepaskan ciuman itu terlebih dulu. "Maafkan aku."

"Iya aku maafkan, maafkan aku juga ya seharusnya aku tidak terlalu cemburuan."

"Tidak itu wajar, aku akan berfikir lebih dewasa."

"Aku mencintaimu haechan. Sangat."

"Aku juga mencintaimu."



End.



STORY {MARKHYUCK} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang