25. SWEET LOVER

1.7K 86 4
                                    

TYPO BERTEBARAN
TANDAIN!
.
.
.

Karna Qila tak mengangkat telfonnya, Reygan beralih menelfon orang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karna Qila tak mengangkat telfonnya, Reygan beralih menelfon orang rumah. Bertanya apakah Qila sudah pulang atau belum, harap-harap cemas yang di dapatinya malah jawaban yang tak di harapkannya.

"Qila belum pulang..."

Beberapa detik terdiam setelah mendengar perkataan Reygan.

"Jangan-jangan Qila pulangnya sama Iva. Terus mampir ke rumah Iva dulu," ujar Fajrin memberi masukan.

"Bisa jadi sih, karna kalau bukan sama Iva. Qila sama siapa lagi?" Kata Nevan ikut menanggapi.

"Muka kalian tegang amat, Qila udah kaya anak tk yang ilang aja. Udah ga usah panik, Qila itu udah besar udah tau mana yang baik dan mana yang buruk. Tau juga jalan pulang. Jadi, ga usah mikir yang macam-macam dulu," Galen berujar panjang.

"Tapi Qila—"

Galen memotong perkataan Reygan. "Udah sekarang kita cari kerumah Iva."

***

Sesampainya disana Reygan menekan bel rumah Iva, tak lama kemudian pembantu di rumah Iva membuka pintu yang belum di tanya langsung menebak. "Cari non Qila, yaa?"

"Eh—iya bi, Qila didalam?" tanya Reygan sambil bernafas lega.

"Iya, den. Kebetulan baru sampai bareng non Iva. Oh iyaa, silahkan masuk. Bibi panggilin dulu," pamitnya dan mempersilahkan keempat remaja laki-laki itu masuk.

"Heh, ga cape berdiri? Udah di tawarin masuk juga, sok jual mahal amat lo." Sewot Galen yang mendahului ketiganya masuk, padahal tadi ia yang berdiri paling belakang. Kini laki-laki itu bersikap seolah sudah mengenal pemilik rumah.

"Lo juga udah kaya ga punya malu," cibir Fajrin membalas perkataan Galen dan ikut menyusul cowok itu.

"Ga usah ribut dirumah orang," tegur Nevan berjalan dengan tenang. Sedangkan Reygan berjalan sambil melirik kearah tangga dimana istrinya itu akan muncul.

Tak lama setelah mereka duduk, muncul pembantu tadi dari tangga.

"Maaf, den. Katanya, non Qila mau ke mall dulu bareng non Iva. Jadi, katanya ga usah nungguin." 

"Eh, juga katanya non Qila lagi ngambek sama den Reygan." Ujarnya kembali.

Membuat tangan Reygan terkepal. "Boleh Reygan susul ke atas ga, bi?"

"Tapi—"

Reygan segera berlari menaiki tangga sambil berteriak. "Makasih, bi."

Nevan, Galen, dan Fajrin yang melihatnya jadi ternganga. Bukannya tadi Galen yang di katai, kenapa sekarang Reygan yang malah melebihi kelakuannya.

Sesampainya Reygan di depan pintu yang di tebaknya adalah pintu kamar Iva, tanpa mengetuknya terlebih dahulu ia langsung membukanya begitu saja. Membuat atensi kedua gadis yang berada disana langsung menatap kearahnya.

SWEET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang