Cewek ngambekan vs cowok pengertian.
Ini tentang Reygan yang kebelet menikahi Qila disaat mereka masih kelas sebelas SMA. Walaupun harus menghadapi berbagai syarat dan Qila yang labil.
Qila sih ngambekan dan Reygan yang pengertian.
Qila yang banyak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ga pulang Rey?" tanya Rendra lalu menyeruput kopinya.
"Ayah ngusir Rey?" tanya Reygan balik seperti tak terima di usir secara halus oleh sang Ayah mertua.
"Kalau kamu ngerasa Ayah ngusir, berarti itu jawabannya," sahutnya.
"Tapi Reygan mau nginep, gimana dong?" tanya Reygan menantan.
"Ayah ga bolehin," kata Rendra," Pulang sana," usirnya menatap Reygan.
"Rey mau nginep juga—ahh iya-iya pulang nih Rey pulang," pekik Reygan kaget saat Rendra ingin melayangkan sandal padanya.
"Tapi besok Rey mau nginep, boleh ga Yah?" tanya Reygan hati-hati.
"Boleh," jawab Rendra santai," Teras rumah luas buat kamu pake tidur, sayang kalau di anggurin," sambungnya membuat Reygan merengek dengan nada sengaja di manjakan.
"Ayah," rengekReygan meratapi nasibnya.
***
"Mau ikut," rengek Qila dengan kedua tangannya saling menggenggam dengan kedua tangan Reygan.
"Jangan nangis, aku tambah ga kuat nih ninggalin kamu," ucap Reygan juga berat hati berpisah dengan sang tulang rusuk.
"Mau ikut!!" rengek Qila tambah menjadi-jadi dengan mata mulai berair.
"Besok kita ketemu lagi sayang, aku pulang dulu yaa?"
"Mau ikut!!" kekeh Qila.
"Sampe rumah aku langsung telfon kamu, aku pulang yaa?" tanya Reygan penuh kelembutan.
"Boong dosa?" kata Qila dengan mata yang semakin berair.
"Ngga sayang. Kapan sih, pangeran mu ini ingkar janji dengan permaisurinya," goda Reygan mengedipkan matanya.
"Beneran yaa? Kamu kan tau sendiri, permaisuri mu ini ga suka di boongin," ucap Qila dengan nada merajuk.
"Ngga sayang, kalau perlu kita telfonan sambil video call-an sampe aku kesini lagi entar subuh," ucap Reygan mencoba meyakinkan," Yaudah aku pulang dul—"
"Astaghfirullah, lebay sekali dua anak remaja ini yaallah," celutuk Rendra tiba-tiba dengan nada sedikit lantang membuat kedua sepasang kekasih itu menoleh kearahnya.
"Cuman mau pisah satu malam aja lebaynya minta nagih, cuman mau nyebrang jalan itu, bukan mau nyebrang samudera Pasifik ke samudera Hindia," ucapnya kembali. Rendra benar-benar tak habis pikir dengan kedua remaja di depannya ini, lebay kauloh.
