39. SWEET LOVER

1K 51 0
                                    

Dua Minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua Minggu kemudian. Malam ini adalah malam pergantian tahun, dimana orang-orang akan merayakannya. Juga seperti Reygan dan Qila yang menanti pergantian tahun kali ini dengan berkumpul bersama keluarga mereka.

Merayakannya disebuah villa milik keluarga Reygan yang berada di puncak. Kini kedua pasutri itu tengah berada dikamar, mereka baru saja selesai mandi.

"Kita disini aja deh, beb. Lebih enak berduaan," kata Reygan menatap Qila yang tengah merias diri dengan make up tipis.

"Gak bisa gitulah, buat apa kita kesini kalau niatnya cuman diam dikamar. Mending kalau gitu gak usah ikut kesini aja."

Reygan memelas lalu merengek. "Aku tuh pengen dimanja sama kamu, pengen disayang sayang, kenapa gak peka banget sih beb."

"Aa kaya bayi yang gak di kasi asi sama ibunya," ujar Qila menatap Reygan di cermin.

"Emang, kamu gak pernah ngasi aku susu," ujar Reygan dengan nada ngambek.

Qila memutar dirinya menghadap Reygan. "Aa lupa pagi siang malam aku selalu kasi susu?"

Reygan mendelik. "Mana ada gak pernah tuh."

"Itu susu putih yang selalu aku kasi, kamu kira kopi?"

"Itu bukan susu kamu, tapi susu sapi," ujar Reygan menatap datar pada istrinya.

"Itu kan juga susu, emang mau susu apa?"

"Susu kamu," lontar Reygan tanpa pikir panjang.

"Kamu bukan bayi."

"Tapi, Aa mau suami kamu. Suami itu harus di kasih jat—" ucapan Reygan terpotong saat suara ketukan pintu dari luar yang tak sabaran terdengar di susul oleh seseorang yang memanggil dengan sedikit berteriak.

Tok tok...

"Bang di panggil mama suruh keluar sama mbak Qila, jangan buat ponakan dulu. Ingat masih sekolah," suara itu seketika membuat Reygan mengumpat pelan.

"Kampret, ganggu mulu," dumel Reygan seraya menggumam.

"Bang, dengar gak sih lu?"

"Iya-iya gue dengar. Udah sana, nanti gue nyusul," sahut Reygan kesal.

"Jangan lama, nanti malah kebablasan ngadon bayi," ucapnya sebelum benar-benar pergi.

Reygan turun dari ranjang. "Gak Revan gak Rayen sama aja, sama sama bikin emosi. Ganggu mulu kerjaannya," ujar Reygan mengomeli kedua adiknya.

"Mereka adek Aa, gak boleh gitu," tegur Qila.

"Adik ipar kamu juga," tambah Reygan. "Udah selesai belum dandannya?" tanya Reygan yang sedari tadi menunggu Qila selesai berdandan tapi belum selesai juga.

"Tunggu, pake liptin dulu," ujar Qila mulai mengolesi bibirnya. Reygan hanya bisa membuang nafas kasar sambil terus mencoba bersabar.

"Ayo," ajak Qila selesai dengan urusannya. Keduanya pun menuju halaman belakang villa sambil bergandengan tangan.

SWEET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang