Cewek ngambekan vs cowok pengertian.
Ini tentang Reygan yang kebelet menikahi Qila disaat mereka masih kelas sebelas SMA. Walaupun harus menghadapi berbagai syarat dan Qila yang labil.
Qila sih ngambekan dan Reygan yang pengertian.
Qila yang banyak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Di sayangi , di hargai dan di beri kepercayaan oleh pasangan itu adalah suatu hal yang paling indah di dunia ini.”
***
Reygan mengejar Qila menuruni tangga, ia memeluk gadisnya dari belakang. "Sayang, maaf. Maafin Aa', Aa' benaran cuman kelepasan karna kelewat kesal."
"Lepas! Jangan peluk aku. Aku ga mau di peluk sama kamu," pekik Qila menolak tegas pada Reygan yang tengah memeluknya.
"Maaf. Maafin Aa, yaa? Aa' janji ini yang pertama dan terakhir, please sayang." Reygan memohon seraya semakin mengeratkan lilitan tangannya pada perut Qila, berbanding terbalik dengan gadis itu yang terus saja mencoba lepas rengkuhan tangan Reygan.
"Ga mau! Lepas aku bilang!"
"Sayang, please..."
"Sakit, hiks. Kamu jahat, aku ga suka!" Ujar Qila mulai melemah.
Reygan memutar tubuh Qila untuk bisa berhadapan dengannya. Memeluk tubuh gadis itu yang tangisannya semakin histeris. Ia mengecupi semua bagian wajah istrinya, berharap gadis itu akan sedikit tenang.
"Janji Aa' ga bakal gitu lagi, maaf."
"K—kamu suka boong, Qila ga suka!"
"Iya, sayang. Ga bakal bohong lagi."
"Hiks, pengen ice cream..." cicit Qila mendongak menatap wajah suaminya yang juga ikut memandangnya.
Cup
Reygan mengecup tepat pada kening Qila. "Siap-siap baru kita ke mall."
"Gendong..." rengek Qila memeluk leher Reygan.
"Iya gendong," jawab Reygan membawa Qila di gendongannya.
Dalam hati Reygan berfikir. Udah makan obat kali, yaa? Makanya cepat luluh. Tapi, Reygan sangat bersyukur karna Qila tak serewel biasanya yang akan minta ini itu ketika marah.
Ia kembali mengecup kening gadisnya dengan sayang. "Love you..."
***
"Mau beli ice cream atau keliling dulu?" tanya Reygan saat ia dan Qila sampai di tempat tujuan, Mall.
Ia merangkul pinggang gadis itu dengan posesif. Seakan ia takut jika ia kehilangan istrinya.
