Di dalam kamar yang dominasi oleh warna abu-abu seorang gadis dengan rambut pirang matahari yang di gulung dua, tengah berusaha membangunkan sang pacar yang masih terlelap tidur.
Ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya, tapi laki-laki yang berusaha ia bangunkan masih asik tidur di jam 05:45 AM.
Suaranya yang lembut mendayu-dayu seakan terdengar dongeng di telinga remaja laki-laki itu, membuatnya semakin terlelap tidur.
"Aa', bangun..."
"Udah jam lima lebih empat puluh menit tahuu..."
"A' bangun, nanti ketahuan mama sama papa."
"Mau kepergok tidur berdua, iyaa?"
"Kalau Qila ga mauu!"
"Nanti di suruh nikah lagi, Qila kan masih kecil..." cicitnya pelan.
"Aa'! Bangun ih, mau Qila siram pake air comberan, iyaa?" hilang sudah kesabaran gadis itu. Mulutnya juga punya rasa lelah bila berbicara terus tapi tak ada yang jawab.
"Aa' ihh!"
"Qila marah nih?" ancam Qila tapi Reygan-laki-laki itu masih saja tak bergeming pada tempatnya.
"Ya udah, Qila beneran marah! Jangan ajak Qila ngomong, Qila mau ngadu sama mama kalau semalam kam-hmm," hanya sekali gerakan Reygan berhasil bangun dan langsung membekap mulut gadis itu agar tak membeberkan adegan rahasia yang terjadi tadi malam.
"Shh, jangan ngadu sama mama. Emang mau di kasih nikah?" bisik Reygan, tangannya membangkap mulut gadis itu.
Sedangkan Qila, memukul-mukul pelan tangan laki-laki itu agar berhenti membengkap mulutnya.
Reygan yang baru sadar pun tersentak kaget lalu langsung melepaskan tangannya, "M-maaf sayang, Aa' ga nyadar," ujarnya meminta maaf, lalu menarik tenguk Qila agar ia dapat mengecup bibir mungil gadisnya beberapa kali.
"J-jahat..." cicit Qila dengan mata berkaca-kaca menatap Reygan
"Maaf. Aa' ga sengaja," ujarnya. Sekali lagi mengecup bibir gadis itu lembut,
"Sakit?"Qila menggeleng, kemudian Reygan membawa tubuh mungil itu untuk ia dekap, "Maaf."
"Jangan gitu lagii," lirihnya dengan air mata yang sudah di ujung tanduk. Cengeng memang, tapi itulah Qila.
"Maaf ya sayang yaa?" Reygan terus saja melontarkan kata-kata maaf, tangannya juga bergerak mengelus leher Qila yang putih bersih.
"Aa' mandi, n-nanti lambat ke sekolahnya," kata Qila yang di angguki oleh Reygan.
"Jangan ngadu sama Mama?" tanya Qila yang di angguki oleh Reygan, "Iyaa. Jangan ngadu sama mama atau siapa pun itu, oke?" Qila kembali mengangguk dengan tangis yang sudah berhenti.
Tangan Reygan bergerak membersihkan sisa-sisa air mata Qila yang berada di sekitar pipi chubby gadis itu.
Lalu Reygan mendaratkan kecupan lembut di kedua mata Qila, yang sontak mata itu terpejam karna mendapat serangan tiba-tiba dari bibir Reygan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVER
Teen FictionCewek ngambekan vs cowok pengertian. Ini tentang Reygan yang kebelet menikahi Qila disaat mereka masih kelas sebelas SMA. Walaupun harus menghadapi berbagai syarat dan Qila yang labil. Qila sih ngambekan dan Reygan yang pengertian. Qila yang banyak...