19. SWEET LOVER

2.1K 118 13
                                    

Hii...

I'm comeback setelah kurang lebih hampir satu bulan istirahat dari dunia per wattpad kan,

Jangan tanya...

Q :"Kok lama banget baru update? "

A :"Malas mikir karna gak di semangatin ayang:)... Eh enggak deh, maksudnya karna gak di semangatin kalian_-"

Call me 'Dariri' jangan thor

Sorry, part ini agak pendek tapi jujur ini udah 1639 kata.

- Happy reading -

Pukul 00:00 AM, malam ini hujan turun dengan begitu deras di sertai angin yang kencang, gemuruh di langit yang gelap malam dini hari saling bersahutan, dan seolah tak ada tanda hujan akan segera berhenti.

Pun walau cuaca malam ini sangat mengerikan namun kedua pasutri setengah baya itu tetap mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Tak ada rasa takut karna mobil melaju cepat, melainkan itu mereka malah semakin ingin laju mobil lebih cepat dari ini. Mereka ingin cepat sampai pada tujuan, sudah tak memikirkan keselamatan diri melaikan memikirkan keselamatan sang anak sulung mereka yang tengah terluka parah dan tengah di larikan kerumah sakit.

Pun sang istri yang terus terisak tak kuasa menahan tangis memikirkan nasib anaknya, suara tangisannya membuat anak bungsunya yang masih kecil ikut terbangun dan juga ikut menangis. Sedangkan sang suami semakin kalang kabut mendengar istrinya dan anaknya sama-sama menangis. Namun, ia harus tetap berusaha fokus untuk mencapai tujuan. Ia memaksa menulikan pendengarannya agar fokus pada jalan di depannya.

Dan tak terasa mereka sudah sampai di rumah sakit, saat mobil berhenti mereka berjalan cepat keruangan UGD dimana anak mereka berada. Saat sampai disana, terlihat teman-teman anaknya juga para bodyguard sudah berdiri berjejer. Tanpa ada yang mengeluarkan suara, semuanya sibuk pada pikiran dan kecemasan masing-masing.

Rina, Mama Reygan langsung melayangkan pertanyaan pada mereka. Dan sang anak sulung sudah di tertidur di gendongan sang Ayah. Para teman-teman Reygan juga para bodyguard bergantian menjelaskan kronologi kecelakaan yang di alami oleh Reygan. Dimana Reygan melakukan aksi balap liar di guyuran air hujan yang deras, dengan kecepatan motor di atas rata-rata membuat ban motornya tergekui. Membuat Reygan bersama motornya jatuh dan terlempar jauh.

Dengan luka yang tidak ringan, terdapat pada kepala, tangan, dan kaki. Sebab ia tak mengenakan pengaman apapun.

Setengah jam kemudian, pintu ruang UGD itu terbuka menampilkan sosok dokter bersama sang suster di belakangnya. Dengan berbondong-bondong mereka menghampiri dokter dan suster itu, yang mana Rina langsung melayangkan pertanyaan.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"Alhamdulillah, karna pasien cepat di bawah kerumah sakit jadi pasien tidak kekurangan banyak darah. Dan walaupun luka pasien cukup parah insya Allah akan cepat lekas sembuh. Pasien juga sudah melewati masa kritisnya namun kami belum membawa pasien keruang perawatan sebab pasien belum sadar jadi kami akan memindahkan pasien keruangan transisi. Dimana kami akan memantau keadaan pasien hingga sadar, " jelas sang dokter.

"Baik dok, tolong lakukan yang terbaik untuk anak kami," ucap Abra.

"Baik pak, kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Apa sudah tidak ada yang ingin di tanyakan lagi? Bila sudah tak ada saya akan pamit keruangan saya."

"Ohh iyaa, saya hampir lupa. Kapan anak saya sadar?"  tanya Abra.

"Obat biusnya bekerja kurang lebih dua jam. Jadi, insya Allah pasien akan sadar dalam waktu kurang lebih dua jam, dan pasien bisa di jenguk hanya boleh dua orang saja, " ujar sang dokter.

SWEET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang