Galen berdecih pelan saat menangkap sosok Reygan masuk ke kelas bergandengan tangan dengan Qila setelah meninggalkan dua mata pelajaran.
"Awalnya cuman nyusulin, eh tau-taunya malah keenakan ngadem berduaan," cibir Galen saat Reygan membawa Qila duduk di kursi laki-laki itu yang berada di pojok.
"Sirik bilang sahabat," timpal Fajrin menoyor kepala Galen.
"Lu harusnya tuh ada di pihak gue, bukannya malah ada di pihak Reygan," ucap Galen mengelus kepalanya.
"Lo berdua jadi gak ke kantin?" tanya Nevan sebagai penengah. Keduanya serempak menoleh. "Ya, jadi dong. Ayo lah, gas ke kantin, perut gue udah keroncongan."
Galen dan Fajrin langsung merangkul Nevan di tengah-tengah mereka. Nevan menatap Reygan dan Qila. "Mau nitip?"
"Kamu mau apa?" tanya Reygan pada Qila yang sedari tadi menyaksikan interaksi ketiga sahabatnya.
"Eluh-eluh, si boss mendayu-dayu benar suaranya. Beda kalau ngomong sama kita," celetuk Galen menyenggol Nevan dan Fajrin.
"Mau susu coklat sama cemilan yang manis-manis," jawab Qila.
Reygan mengangguk paham dan mengambil satu lembar uang berwarna merah di kantung bajunya. "Nih, susu coklat dua, air mineral dua sama ambil beberapa cemilan rasa coklat juga."
Galen mengambil uang itu dengan senyum sumringah. "Lebihnya buat gue bertiga, yaa?"
"Iya, terserah lo. Udah sana, jangan lama," usir Reygan.
Sebelum benar-benar pergi dan menghilang di balik pintu Galen bersuara lagi. "Jangan sampe ke bablasan, inget yang ketiga setan."
"Disini ada setannya A?" tanya Qila menatap Reygan takut.
Reygan mengangkat bahunya. "Gak tau," sahutnya mengambil kotak bekal yang ada di laci mejanya.
Qila menatap sekitar, hanya ia dan Reygan yang ada disini. Sontak ia langsung mendekatkan tubuhnya pada laki-laki itu.
"Takut?" tanya Reygan melirik Qila sambil tangannya membuka kotak bekal yang ia bawa.
Qila mengangguk takut. "Gak usah takut ada Aa," kata Reygan melirik pintu dimana ada tiga teman perempuan yang masuk. "Tuh ada orang."
Qila langsung saja memberikan sedikit jarak antara dirinya dan Reygan saat melihat ketiga perempuan itu melayangkan tatapan kepadanya juga Reygan.
"Cewek lo, Rey?" tanya salah satu gadis itu yang tak Qila tahu namanya.
Reygan melirik pada Qila, tersenyum miring lalu mengangguk. "Iyaa," ucapnya mengelus pinggang Qila pelan.
Gadis tadi tak bertanya lagi dan beralih mengobrol dengan kedua temannya.
"Mau di suapin?" tanya Reygan.
"Gak usah, biar aku aja," jawab Qila mengambil satu potong sandwich. Sedangkan Reygan diam memperhatikannya makan. "Mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVER
Teen FictionCewek ngambekan vs cowok pengertian. Ini tentang Reygan yang kebelet menikahi Qila disaat mereka masih kelas sebelas SMA. Walaupun harus menghadapi berbagai syarat dan Qila yang labil. Qila sih ngambekan dan Reygan yang pengertian. Qila yang banyak...