Baca part 28 bila lupa alur cerita...
Reygan sudah kesana kemari mencari keberadaan Qila yang tak kunjung ia temukan. Ia benar-benar menyesal sebab mengacuhkan Qila, padahal gadis itu hanya menolaknya secara halus sebab malu. Bukan kasar, tapi dengan bodohnya dia langsung marah begitu saja dan di saat tahu Qila marah dengan perasaan kesal ia malah tak mengejar gadis itu.
"Gue lagi-lagi ngulangin hal yang sama. Gak ada nyesel-nyeselnya ya lo Rey!" teriaknya penuh penyesalan.
"Kamu dimana by, maafin Aa'..." gumam Reygan dengan lirih. Memandang sekitar berharap dapat menangkap sosok gadisnya.
"Gak usah so nyesal gitu deh. Kalau ujung-ujungnya lo bakal ngulangin hal yang sama," ucap Nevan dengan nada kesal dan jengah dengan tingkah sahabatnya.
"Kalau gak khawatir sama Qila, gue udah dari tadi pulang," ujar Galen yang ikut bersuara.
"Iya, mending pulang terus tidur. Daripada bantuin lo yang gak ada kapoknya," ucap Fajrin ikut menibrung.
Omongan demi omongan dari teman-temannya semakin membuat Reygan menyesal. Ia semakin menunduk mendengar kata-kata dari teman-temannya.
"Udah, gak usah hakimin Reygan terus. Mending kita lanjut cari Qila," ucap Iva sebagai penengah.
"Tapi kita mau cari dimana lagi? Gue udah capek dari tadi keliling mulu, mana nih sekolah udah sepi. Agak ngeri-ngeri sedap," ujar Galen bergidik ngeri.
"Ya terus, lo mau nyerah gitu aja? Gak solid banget lo," sinis Fajrin.
"Bukan gitu maksud gue, tapi apa enggak ada cara yang bisa temuin Qila lebih cepat? Kita udah meriksa semua kelas lho, " ujar Galen. Membuat semuanya terdiam.
Setelah beberapa saat berfikir dengan gesit Reygan membuka ponselnya, mencari dimana letak Qila berada. Ia baru ingat bahwa ia bisa melacak ponsel istrinya itu. Ah sial, kenapa baru sekarang ia mengingatnya.
Mereka semua langsung melayangkan tatapan pada Reygan. Berharap ada solusi tercepat untuk mencari Qila. Jangan kira mereka tak menelpon kerumah, itu sudah dari tadi mereka lakukan dengan menelpon orang kepercayaan Reygan. Namun hasilnya nihil, Qila tak ada tanda-tanda pulang.
Perkataan dari Reygan berhasil memecah lamunan mereka. "Qila ada di toilet sebelah sekertariat osis."
Mereka sontak melayangkan tatapan terkejut akan pernyataan dari Reygan dan tanpa menunggu lagi mereka semua beranjak dari sana, mengikuti titik dimana Qila berada.
Sesampainya disana, Reygan mulai menggendor pintu toilet itu untuk beberapa kali seraya memanggil nama Qila. Perasaan khawatir mulai muncul di benak mereka saat tak ada sahutan dari dalam.
"Sayang, buka pintunya. Ini Aa!" ujar Reygan saat mencoba membuka pintu tapi pintu itu terkunci dari dalam.
"Aa' minta maaf, Aa' nyesal dan janji gak bakal kaya tadi lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVER
Teen FictionCewek ngambekan vs cowok pengertian. Ini tentang Reygan yang kebelet menikahi Qila disaat mereka masih kelas sebelas SMA. Walaupun harus menghadapi berbagai syarat dan Qila yang labil. Qila sih ngambekan dan Reygan yang pengertian. Qila yang banyak...