Fabio Arthma Januar, itu nama lengkapnya, panggil saja ia dengan Fabio, seorang remaja yang lahir di bulan awal tahun, yaitu Januari. Pemilik senyum indah. Suka akan warna-warni indah yang langka selepas hujan yaitu pelangi. Namun dibalik Fabio yang menyukai pelangi, Fabio sangat membenci hujan, dirinya tidak suka saat mendengar ataupun mencium bau yang timbul akibat yang hujan berikan, baginya itu memuakkan.
Fabio itu termasuk anak yang penurut walau kadang-kadang sifat keras kepalanya muncul. Bagi Fabio, hidup itu bukan soal mengejar bagaimana rasa bahagia saja, tetapi bagaimana saat kita menjalani kehidupan itu sendiri. Bahagia tidak akan datang dengan sendirinya jika hanya berdiam diri, maka dari itu maksud Fabio adalah untuk mendapatkan bahagia itu harus melewati segala perjuangan untuk mencapainya. Seperti yang dirinya hadapi saat ini.
Setiap orang pasti mempunyai masalahnya masing-masing, dan pasti ada jalan tersendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan Fabio yakin semua masalah yang dihadapi akan selesai suatu hari nanti, dirinya hanya tinggal menunggu walau tidak tahu kapan akan terjadi.
"Hidup memang harus begini, penuh dengan rintangan. Jika ingin bahagia, berusaha!" katanya saat ia berumur lima belas tahun.
Mengingat keluarga, seperti nya sudah hampir 7 tahun lebih Fabio tidak bertemu anggota keluarga nya. Bagaimana tidak, Fabio itu tinggal di tempat rehabilitasi secara halusnya, dan bahasa kasarnya itu di rumah sakit jiwa. Jangan berpikir jika Fabio itu gila ataupun mempunyai penyakit mental, jawaban tentu tidak! Airin, bundanya lah yang mengirim dirinya ditempat itu.
"Sekarang Bio bakal tinggal di sini, Bio nggak mau kan kalo liat bunda nangis terus? Jadi nurut sama bunda ya." Perkataan Ibunya waktu itu masih jelas diingatkannya.
Fabio tahu jika Airin itu malu memiliki anak seperti nya, anak yang tidak berguna, tidak bisa diandalkan dan tidak bisa dibanggakan, Fabio sadar akan itu. Karena dirinya juga kedua orangtuanya berpisah.
"Bio takut bunda, nggak mau hiks."
"Nggak usah cengeng kamu! Bunda tuh capek ngurus kamu, jadi nurut apa yang Bunda mau!"
Dulu, keluarga mereka baik-baik saja, Rio sang ayah yang penyayang, Tiara sang kakak si peduli dan Airin sang bunda yang juga cinta terhadap keluarganya. Keluarganya hidup harmonis, hingga suatu hari semuanya berubah disaat Fabio berumur 9 tahun. Fabio menjadi anak broken home diusia tersebut, Rio menjadi pribadi yang kasar dan membuat Airin selalu menangis setiap hari. Disisi keluarganya yang mulai retak, untungnya selalu ada Tiara, kakak perempuannya yang selalu menenangkan dirinya saat Rio dan Airin berkelahi.
Hingga dua tahun berlalu, keluarganya semakin hancur. Rio ketahuan berselingkuh dari Airin, dan berakhir keduanya memutuskan untuk bercerai. Fabio berpisah dengan sang kakak Tiara dan ikut bersama dengan Airin, begitu dengan sebaliknya. Dari situ Airin semakin berubah menjadi pribadi yang kasar terhadap Fabio, jarang pulang ke rumah selalu melampiaskan kemarahannya itu pada Fabio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas Akhir [END]✓
Fanfic"Pada akhirnya, gue kalah dari semesta." Disaat dirinya mati-matian berjuang, namun semesta justru menolak, menyuruhnya untuk menyerah. Lantas apa yang akan Fabio lakukan? Tetap berjuang hingga semesta menerimanya, atau memilih untuk menyerah sepert...