Usai perjamuan besar yang menggegerkan istana itu, raja memanggil Injung dan Howon ke ruangannya. Ingatan akan peristiwa dua tahun silam yang terjadi di ruangan yang sama membuatnya menggertakkan gigi. Itu adalah hari ia menurunkan titah untuk mengirim Yi Howon ke medan perang.
Wang Hwi tak ingin ada amarah dalam pembicaraan mereka kali ini, tetapi ratu yang tiba-tiba memasuki ruangan langsung memberikan sapaan yang tidak ramah untuk Howon. Sebuah tamparan keras di pipi pria yang kemarin pulang sebagai pahlawan itu.
"Jangan harap," desis Inye dengan dagu yang terangkat tinggi.
"Omamama!" seru Injung kaget. Gadis itu menggigit bibir bawahnya.
"Mohon maaf, Yang Mulia," jawab Howon lalu menundukkan kepalanya kepada sang ratu. Ia memaklumi tindakan Inye.
Inye mendengus lalu menoleh ke arah suaminya dan berucap dengan nada tegas.
"Cheonha, keputusan untuk tetap membiarkan Yi Howon menyandang gelar jenderal atau mencabutnya adalah sepenuhnya hak Yang Mulia. Namun, untuk lamaran konyol yang diajukan pria itu tadi, sebagai ibu kandung putri, saya tidak bisa mengizinkannya."
"Omamama," panggil Injung lalu melangkah mendekati sang ibu. Disentuhnya lengan Inye dengan lembut sembari berujar. "Yi Howon. Aku mencintainya."
Ruangan besar itu hening sejenak. Pasang mata Howon membulat sempurna kala mendengarnya. Mendadak, detak jantungnya tak lagi dapat dikontrol.
Raja sudah mengetahui hal ini, tapi ratu? Ia baru pertama kali mendengarnya dan raut wajahnya tidak bisa dikatakan bereaksi dengan baik. Sang ibu membutuhkan waktu untuk memproses kalimat pendek itu.
"Apa?" ulang ratu, hampir seperti bisikan. Selama ini, ia mengira putrinya selalu membela Yi Howon karena kerap dibantu oleh lelaki itu sejak kecil dan karena Howon adalah pengawal Wang Soo. Sama sekali tidak pernah terlintas di benaknya bahwa orang yang sama adalah tempat Injung melabuhkan hatinya.
Sang putri memberikan anggukan pelan sebagai konfirmasi.
Wang Hwi memegang keningnya dengan tangan kanan. Makin runyam saja masalahnya setelah Howon pulang dari peperangan.
Raja tidak bisa mencabut jabatan Yi Howon karena ia memang membutuhkan seorang jenderal pemberani dengan kemampuan memimpin yang baik agar bisa dikirim ke medan perang kapan pun Goryeo memerlukannya. Namun, menikahkan pria itu dengan putrinya akan menimbulkan pergolakan politik.
Di samping itu, sebagai seorang ayah, Wang Hwi tak ingin Injung menikah dengan seseorang yang akan menghabiskan separuh masa hidupnya di medan perang. Siapa yang akan menjaga sang putri selama kepergian suaminya?
Inye menepis tangan si bungsu dari lengannya dan menoleh kepada raja. "Mulai hari ini sampai keputusan Yang Mulia turun, aku melarang Yi Howon dan Gongju untuk bertemu."
~~~
Di paviliunnya, Wang Soo berjalan mondar-mandir dengan perasaan cemas. Derap langkah gelisahnya terdengar tiap kali telapak kakinya menginjak lantai kayu. Yi Howon akan baik-baik saja, kan? Bagaimana pun juga, lelaki itu sudah dilantik sebagai jenderal, ratu tidak bisa semudah itu memberikan hukuman, bukan?
"Wangja-nim."
Wang Soo lantas mengentikan langkah dan menoleh ke sumber suara. Dongwoo sudah kembali.
"Bagaimana? Apa yang berhasil kau temukan?" tanya sang pangeran meminta laporan atas investigasi pengawalnya.
Dongwoo mengangguk. "Mohon maaf, tapi hamba belum bisa mengetahui dari mana Dayang Jiyeon berasal. Hamba hanya tahu bahwa gadis itu datang bersama mantan dayang pribadi Gongju Mama."
YOU ARE READING
I Love You For A Thousand Years
Fanfiction"I have loved you since a thousand years ago. I love you for a thousand years. And I will always love you for a thousand more." "You of all people must have known that I always get what I want. No matter if it takes a thousand days or a thousand yea...