•|29|•

884 165 8
                                    

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading!!

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa dan Yuta sampai dipanti asuhan Taruna Bangsa. Yuta menatap panti itu sekilas, kenapa Lisa membawanya ke panti? Nggak mungkinkan, dia mau ditinggalin di panti?.

"Gw obatin luka lu didalam" Lisa berjalan terlebih dahulu, meninggalkan yuta yang menatap punggungnya. "Eum, Lis?" Lisa menoleh, menatap yuta yang bersandar pada motornya.

"Bisa pegangin gw?" Tanya Yuta, Lisa menatap mata Yuta. "Okay" Lisa kembali lalu menggandeng yuta agar tidak terjatuh.

Dalam hati, Yuta bersorak riang. Modus dikit nggak papa kan? Mumpung kondisinya lagi kayak gini. Keduanya memasuki panti, terlihat anak anak yang sedang bermain diruang tamu.

"Kak Lisa?"

Salah satu dari mereka menoleh. "Kak Lisa!" Lalu mereka melompat memeluk Lisa hingga gadis itu terjungkang. "Kalian udah gede. Nggak kasian sama kak Lisa apa? Kalo kakak encok gimana?" Cemberut Lisa, namun tangannya mengusap Surai mereka satu persatu.

"Kak Lisa kenapa jarang kesini?" Cemberut Wulan. "Kak Lisa lagi sibuk sekolah, jadi nggak bisa kesini" senyum Lisa terbit. "Kak Lisa sekolah yaa? Tadi kami juga sekolah!" Seru Yudistia semangat.

"Oh yaa?" Lisa hendak berdiri, namun Yuta menyodorkan tangannya. "Nggak usah kak" tolak Lisa lalu bangkit begitu saja, membiarkan yuta yang terdiam dengan posisi seperti itu.

"Selamat datang Lisa" Lisa menoleh, menatap suami ibu Garini yang tersenyum hangat. Lisa hanya tersenyum lalu membungkuk memberi hormat.

"Teman teman kamu nggak ikut?" Tanya pria itu, Lisa mengangguk. "Mereka lagi beli sesuatu buat anak anak" jawab Lisa, pria itu mengangguk paham.

Matanya menatap Yuta yang berdiri diam dibelakang Lisa. "Dia siapa Lisa?" Lisa menoleh menatap yuta yang juga menatapnya. "Dia Yuta pak, teman saya" Yuta menatap Lisa tak percaya, sejak kapan mereka putus? Perasaan kemarin mereka hanya kecewa pad Lisa. Belum ada kata perpisahan kan?.

"Oh, perkenalkan, saya Marva. Suami pemilik panti ini" senyum Marva. "Salam kenal pak" balas Yuta lalu membungkuk. "Assalamu Alaikum!" Mereka menoleh, mendapati Jisoo, Jennie dan Rose masuk sambil menenteng 10 Paper bag ditangan mereka.

"Kak Jisoo! Kak Jennie! Kak Mawar!" Jika mereka bukan anak anak, Rose sudah menampar mulut mereka. Siapa lagi yang ngajarin kalo bukan Lisa.

"Tebak, kami bawa apa" mereka langsung mendekat ketiga gadis itu. "Pak, Lisa izin pinjam kamar anak anak buat obatin Kak Yuta" izin Lisa, Pak Marva mengangguk mengizinkan.

Lisa pun menarik tangan Yuta untuk pergi darisana

"Lis, kita emang teman?" Tanya Yuta ketika mereka sampai dikamar dua anak laki laki. "Kita kan nggak ada hubungan lagi kak, kalo bukan teman, Pak Marva bakal usir lu dari sini" jawab Lisa, membuka kotak P3K lalu menatap Yuta.

Fuck Girl [LLMxLTY,NYT,KDY,JJH,DSC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang