•|39|•

870 148 6
                                    

Tiati ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!

Tiati ama typo, jangan lupa votement okeh?!Happy reading guys!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi alat medis bersahut sahutan diruang ICU. Lisa berjalan mendekat dengan baju hijau agar ruang ICU tetap higienis.

"La-vanya.." lirih Lisa, meraih tangan gadis itu lalu menggengamnya. "Kak Lisa?" Lisa sakit melihat itu. Bisa bisanya disaat seperti ini, anak itu masih bisa tersenyum

"Dimana yang sakit hm? Kasih tau kakak" senyum Lisa, menyembunyikan rasa sedihnya melihat gadis kecil itu. "Kak Lisa" panggil Lavanya.

"I'm here" balas Lisa. Tangan Lavanya terangkat, mengusap air mata Lisa yang terjatuh. "Jangan nangis, Vanya baik baik aja" senyum gadis itu dibalik masker oksigennya.

"You're not, Vanya" lirih Lisa. "Kak Lisa, janji kan? Kak Lisa bakal jagain mereka? Kak Lisa janji bakal jagain mereka kalau aku udah nggak ada?" Tanya Vanya.

"Kamu ngomong apa hm? Itu bukan kata kata yang harus kamu ucapin Vanya. Kamu bakal selamat, kamu bakal sembuh" ucap Lisa pelan.

"Sakit kak.."

Air mata Lisa kembali jatuh. "Dimana yang sakit? Sini kasih ke kakak" ucap Lisa, mengusap kepala Vanya yang tertutupi penutup kepala.

"Aku udah ngerasain sakitnya, aku udah sakit terlalu lama, bukannya aku harus sehat kak? Aku harus sehat kan?" Tanya Vanya. Lisa mengangguk dengan berlinang air mata.

"Kamu harus sehat, ada kak Lisa disini" senyum Lisa. "Aku mau terbang tinggi, jauh keatas" Lisa menutup matanya, mengerti maksud ucapan gadis itu.

Kenapa, anak sekecil itu memiliki cara bicara orang dewasa?. Lisa tak suka adiknya dewasa dengan cepat, Lisa tak suka adiknya sakit terlalu lama.

"Kamu bakal sembuh, percaya sama kakak yaa?" Ucap Lisa, menggengam tangan gadis itu. "Aku boleh pergi kak? Aku boleh pergi dari sini?" Tanya Vanya.

"Boleh, tapi kamu harus sehat dulu yaa? Baru kamu boleh pergi dari sini" Bodoh jika Lisa tak mengerti ucapan gadis itu. "Kak Lisa" panggil Lavanya lagi.

"Yaa?"

Lavanya terdiam, tangannya yang satu lagi ikut menggengam tangan Lisa. "Kalau Vanya udah pergi, kak Lisa jangan nangis yaa? Kak Lisa harus kuat. Kalau kakak nangis, mereka juga nangis" senyum Vanya.

Lisa terdiam mendengar itu. "Karena bagi kami, kak Lisa adalah sandaran kami untuk bertahan. Karena kak Lisa, kami tumbuh menjadi anak yang kuat" ucap Lavanya.

Gadis itu terbayang masa lalu, dimana mereka saat mereka masih balita, Lisa yang berumur 7 tahun datang ke panti dengan pakaian lusuh. Saat ditanya, gadis itu tersesat ketika melarikan diri dari musuh ayahnya.

Dan Lisa bersembunyi selama beberapa hari disana. Mereka bermain dengan lisa, dan mereka sudah menganggap Lisa seperti kakak mereka. Sampai suasana aman, Lisa pamit dari sana untuk kembali ke rumahnya.

Fuck Girl [LLMxLTY,NYT,KDY,JJH,DSC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang