Fuck Girl [LLMxLTY,NYT,KDY,JJH,DSC]

•|30|•

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!

Waktu menunjukkan pukul 19.45. Namun Doyoung sudah sampai terlebih dahulu Di Starbuck, kafe itu terlihat sepi sekarang. "Pesan apa tuan?" Tanya Kasir wanita itu.

Doyoung menatap Papan menu diatas. "Coffee latte" jawab Doyoung, Wanita itu mengangguk lalu memesankan pesanan Doyoung. "Ada yang lain tuan? Seperti hati saya contohnya?" Ucap Kasir itu genit.

Doyoung merotasikan matanya malas. "Cepat atau saya beri bintang 1" ucap Doyoung tajam. "Jangan tuan, mohon maaf atas atas ketidak sopanan saya" Kasir itu membungkuk takut lalu berlalu untuk menyiapkan pesanan Doyoung. Pemuda itu bergerak menuju meja pojok yang berhadapan dengan jalan.

Kring

Doyoung menoleh, mendapati Dawin yang berjalan masuk. "Kacamata kamu mana?" Tanya Doyoung menyadari ada yang hilang dari Dawin. "Itu Kacamata palsu" Jawab Dawin lalu duduk dihadapan Doyoung.

Suasana hening setelahnya. "Ini pesanan anda tuan" Kasir itu mengantarkan pesanan Doyoung, lalu matanya menatap Dawin. "Anda pesan apa tuan?" Tanya Kasir itu.

"Matcha latte" Kasir itu mengangguk lalu pergi meninggalkan keduanya, bertepatan dengan itu, Jaehyun dan Taeyong datang lalu duduk dikursi kosong.

"Kalian datang bareng?" Tanya Doyoung, keduanya menggeleng. "Tadi ketemu didepan" Jawa Taeyong. "Bang Yuta dimana?" Tanya Jaehyun. "Belum da-"

"Maaf lama"

Mereka menatap Yuta yang mendekat lalu duduk dikursi tersisa. "Kalian pesan apa?" Tanya Jaehyun. "Nggak usah basa basi" mereka menatap Taeyong yang menatap Jaehyun tajam.

"Mau lu apa?" Tanya Taeyong sinis, Jaehyun terkekeh pelan. "Muka lu kenapa gitu banget? Padahal gw ngajaknya santai doang loh" kekeh Jaehyun, rahang Taeyong mengeras.

"Jaehyun, lu ngumpulin kita disini cuman mau ajak berantem?" Tanya Doyoung tajam, Jaehyun berdehem. "Kalian udah tau topiknya" ucap Jaehyun.

"Permisi, ini pesanannya"

Mereka hening sesaat, setelah Kasir itu pergi, Jaehyun memulai obrolan. "Kita berlima pasti mau balikan sama Lisa" ucap Jaehyun, mereka hening, menunggu kelanjutannya. "Dan gw yakin, nggak ada dari kita yang mau ngalah" lanjut Jaehyun.

"Lisa juga berubah sejak itu" timpal Dawin, mereka mengangguk setuju. "Gw ngajak ngumpul buat nentuin gimana akhir dari kita" mereka terdiam mendengar itu.

"Kalian rela kalo misalnya kita berbagi Lisa?" Tanya Yuta, mereka mematung mendengar itu. "Karena gw tau, kita berlima nggak ada yang mau ngalah satu sama lain" ucap Yuta. "Dan satu satunya cara yaa cuman ini" lanjut pemuda itu.

"Nggak ada cara lain?" Keluh Dawin, mereka kompak menggeleng lalu kompak menghela nafas. "Gw rela" mereka menatap taeyong yang memandang lurus meja.

"Kalo Lisa bisa adil, kenapa gw nggak bisa berbagi?" Tanya Taeyong. "Miris emang, Tapi ini satu satunya cara buat kita berenam bisa bahagia" lanjut Taeyong, mereka terdiam. Tampak memikirkan baik buruknya.