_Sely Arinika Bimanyu_

64 4 0
                                    

Halo guys!

Kapal Setya-Lyana udah mau end nihhhh!

Siapa yang penasaran sama endingnya?

Simak terus ceritanya Guys!

__________________

Setiap detik, menit, jam selalu Lyana terjaga dari tidurnya. Dia hanya bisa terlelap dengan waktu yang sedikit. Setya malah lembur di kantor sehabis Isya tadi malam. Dan sekarang Setya tertidur pulas di samping kasur bayi anaknya. Lyana jadi merasa kasihan dengan Setya. Akhir-akhir ini dia selalu sibuk bahkan jarang sekali ada waktu untuk istirahat. Waktu Lyana lahiran Setya baru pulang dari dinas dan langsung ke rumah sakit. Hari ini harus lembur di kantornya karena ada meeting mendadak dengan client.

Tangan Lyana mengelus wajah Setya yang tengah terlelap. Hingga tangan besar itu menangkap tangannya. Mengecupnya pelan. "Morning my wife,"

Lyana jadi merasa bersalah, karena ulahnya Setya jadi terbangun. Terdiam sejenak dia membalas sapaan Setya. "Moring mas." tatapannya sayu menatap Setya, "maaf ya, aku jadi bangunin kamu."

Setya menggeleng, "nggak sayang."

Raut wajah Setya berubah sumringah. "Tahu enggak? Semalam aku meeting sama client kan? Terus CEO nya itu ramah banget, baik, aku cerita kenapa kamu nggak bisa hadir karena habis melahirkan. Dia udah siapin bingkisan buat kita! Eh, ralat, buat baby maksudnya. Itu aku taro di meja," Lyana mengikuti arah pandangan Setya. Ikut tersenyum senang, "itu Mas? Bagus banget, ada set peralatan makan buat baby."

"Iya. Aku juga kaget waktu dia nelpon sekertarisnya suruh cari bingkisan buat anak kita." Tangan Setya beralih mengusap pipi Lyana.

Raut wajah Setya berubah serius. "Aku udah pikirin nama baby kita."

Lyana antusias ingin mendengarnya. "Apa Mas? Aku saranin jangan panjang-panjang deh,"

Setya tersenyum sembari membenarkan posisi tubuhnya menghadap Lyana.

"Sely Arinika Bimanyu."

Senyuman mengembang di bibir Lyana, "nggak panjang sih, Mas."

Setya mengangguk, mengiyakan. "Sely itu singkatan Setya-Lyana. Panjangannya gabungan antara akhir nama aku sama kamu. Arinika itu Vhenika, nama tengah kamu. Bimanyu nama akhir aku. Bagus enggak? Gimana menurut kamu?"

Lyana mengangguk setuju, "bagus. Aku suka! Namanya mudah di ingat. Baby Sel."

Lalu rengekan Sely terdengar, mengalihkan antensi Lyana dan juga Setya. Lyana hendak bangkit untuk menggendong baby Sel, tapi Setya lebih dulu beranjak dari tempat tidur. Subuh tadi, Lyana terbangun dan menaruh baby Sel di box bayi, agar tidak menganggu Setya yang tengah terlelap. "Aku aja yang ambil baby sel,"

Ah! Bapak satu itu! Lyana jadi gemas sendiri kan. Mendapat suami seperti Setya itu anugrah terindah banget loh! Setya yang super peka walaupun terkadang menjengkelkan. Tapi dimata Lyana, Setya itu benar-benar sempurna. Melengkapi hidupnya menjadi lebih berwarna, apalagi ditambah baby Sel ditengah mereka. Lengkap sudah kebahagiaan Lyana.

__________________

Langkah kaki Setya terhenti saat melihat deretan perhiasan di salah satu toko. Melihat set perhiasan emas yang sepertinya cocok untuk Lyana. Setya diam-diam tersenyum. Ah, istrinya itu pasti cocok sekali memakai set perhiasan itu.

"Mbak!"

Salah satu pramuniaga itu menghampiri Setya. "Mau cari apa, Pak?"

Setya tersenyum tipis, "Saya mau lihat set perhiasan ini. Emm, kira-kira cocok mana buat istri saya yang ada di foto ini?"

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang