_Lyana. I'm Here!_

52 8 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Siapin hati ya, takutnya pada baper baca part ini.

Btw, vote nya udah di tekan belum?

Spam komen setiap paragraf yups!

Happy Reading🎉

_________________

Malam hari yang sangat gelap. Hanya bintang dan bulan yang menampakkan dirinya di langit. Suasana bandara Kansai International Airport di Negara Jepang, masih ramai di kunjungi para orang-orang yang akan pergi ke berbagai kota maupun ke berbagai Negara.

Disini lah Setya berada. Di ruangan khusus antar pilot dari berbagai negara sembari Menikmati secangkir kopi hangat bersama Gari dan juga Pandika.

"Ngomong ngomong. Kita disini udah 1 tahun aja ya? Nggak terasa lho!" seru Gari saat laki laki itu mencoba menghitung hitung dijarinya.

"Waktu berlalu begitu cepat." ujar Pandika menyesap kopi hangatnya.

Pandika meletakkan secangkir kopi hangatnya di meja. Menatap Setya yang hanya melamun menatap langit malam yang dihiasi bintang bintang yang bertaburan disana. "Gimana hubungan lo sama Lyana kedepannya?"

Setya menoleh menatap Pandika dan Gari secara bergantian. "Menurut kalian, gimana kalau gue izin buat pulang ke Indonesia untuk 2 hari ke depan? Kebetulan 2 hari ke depan kan cuti."

"Ya itu terserah lo, sih. Gue mah setuju aja asalkan itu lo pulang langsung tembak Lyana." usul Gari.

"Setuju tuh gue!" sambar Pandika.

"Gue coba tanya Mr. Aditama dulu kali ya," Setya langsung bangkit untuk menghubungi Mr. Aditama -orang yang menugaskan Setya dkk di Jepang- sedangkan Pandika dan Gari memilih untuk membahas sebuah komitmen.

Setelah Setya menelpon Mr. Aditama untuk meminta izin pulang ke negeri asalnya selama dua hari, dan itu diperbolehkan kata Mr. Aditama. Karena Setya, Pandika dan Gari diberi cuti selama 2 hari kedepan. Sontak Setya langsung bersemangat. Laki laki itu tahu apa yang harus ia lakukan. Berteman dengan Pandika membuatnya menjadi sadar akan pentingnya masalah waktu, soal rasa cinta dan kenyamanan.

"Njir! Dibolehin?!" umpat Gari saat melihat Setya langsung membereskan kopernya.

Setya tak menggubris. Saat ini ia akan mengejar waktu untuk ikut pulang bersama adik dari Mr. Aditama.

"Lo berdua balik ke negara asal lo nggak?" tanya Setya.

"Enggak ah, gue pengen disini dulu. Gue nggak mau kalau gue pulang nanti gue ketemu sama Nara." ketus Pandika. Iya, laki laki itu baru saja putus 3 bulan lalu, karena Nara kekasihnya yang ketahuan selingkuh saat Pandika baru saja dua bulan menetap sementara di Jepang.

"Kalok lo Gar?"

"Gue besok mau nge-date sama Jehya. Mudah mudahan Jejey nyaman sama gue dan mau taken sama gue." cengirnya. Modelan Gari ini pasti akan menghalalkan segala cara agar mendapatkan hati Jehya, si cewek Jepang itu.

"Ya udah gue mau ketemu Pak Rio dulu." Pandika dan Gari mengangguk.

"Tuh anak kalok nggak gue sadarin juga masih nggak mau ngungkapin perasaanya ke Lyana." celutuk Pandika menatap kepergian Setya.

"Lo jago dalam hal kisah cinta orang lain, tapi kenapa lo bego sama kisah cinta lo sendiri Pan? Udah lama diselingkuhin lo baru tau sekarang."

"Sorry. Pelatih tidak akan bermain main dalam menjalin sebuah hubungan percintaan!" kesal Pandika. Gari selalu saja mengungkit ungkit kisah cintanya yang baru saja kandas.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang