_Tamparan Keras Lewat Kata_

58 9 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Penantian Cinta Lyana update lagi nih!

Ayo tekan vote nya ya!

Komen sebanyak banyaknya di setiap paragraf!

Happy Reading🎉

________________

Hari ini, Cellina sudah boleh pulang kerumah. Semua anggota keluarga Wijaya, antusias menyambut baby boy. Lyntang yang membantu Cellina yang berjalan menuju mobil. Sedangkan Lyana menggendong baby boy, Cellina saja baru tahu kalau Lyana bisa menggendong bayi. Jiwa keibuan yang ada dalam diri Lyana muncul secara tiba tiba setelah mendapat keponakan baru, kata Cellina.

"Pak, tolong bukain pintu sebelah ya. Lyly takut mau buka pintu sendiri." pinta Lyana hendak memasuki mobil di sisi kanan.

"Baik Non!"

Lyana langsung saja masuk ke dalam mobil. Sebenarnya tadi Ratna yang akan pergi kerumah sakit. Tapi karena tetangga dikomplek mereka antusias ingin melihat anak Lyntang. Jadi Ratna meminta untuk Lyana saja yang menemani Cellina, dan Ratna menemani tamu tamu yang datang untuk melihat baby boy.

"Maaf ya Ly, jadinya lo nggak bisa pergi ke kampus sekarang." Cellina merasa tak enak pada Lyana, seharusnya Lyana pergi ke kampus sekarang.

"Iyaa, nggak papa kok. Demi baby boy nih kak Cel!" jawab Lyana.

"Makasih ya Dek!" Lyntang menoleh ke belakang menatap Lyana yang sedang menggendong anaknya.

Lyana tersenyum, "Iya sama-sama Bang, santai aja lah!"

Pandangan mata Lyana tak lepas dari baby boy. Entah mengapa rasanya nyaman menggendong ponakan barunya ini. Hati Lyana merasa senang saat menggendong baby boy, meski awalnya ragu.

"Untung baby boy nya anteng," celutuk Cellina membuat Lyana menoleh.

"Iya kak Cel. Nggak rewel baby boy nya." sahut Lyana.

*

*

*

"Iya, lo tau enggak? Baby boy nya Bang Lyntang tuh lucu banget! Gue jadi adem gitu pas gendong anak kecil!" seru Lyana saat sedang berkomunikasi dengan Setya lewat telepon.

"Gue tau, tadi bang Lyntang kabarin gue kok. Kata bang Lyntang, lo bisa gendong baby boy Ly?" Lyana jadi sedikit terkejut mendengarnya. Masa iya Lyntang mengabari Setya yang bukan siapa siapanya. Kan Setya hanya teman Lyana, tapi apa sebegitu pentingnya Setya untuk Lyntang.

Lyana terkikik geli, "Ya bisa lah! Lo kira gue nggak bisa gendong bayi apa? Nanti kalok gue nggak bisa gendong bayi, yang gendong anak gue nanti siapa?"

Setya tertawa, "Owh iya! Bener juga!"

"Ralat Ly. Bukan anak lo doang tapi anak kita!" imbuh Pandika. Lyana hapal suara Pandika, gara gara telepon dari Pandika kemarin.

"Haha, apaan sih! Itu Pandika bukan?" tanya Lyana memastikan.

"E-eh! Itu bener Pandika Ly!"

Lalu suara Pandika kembali terdengar, "Maksud gue, anak dari lo sama Captain Setya! Bukan sama gue!"

"Jangan di dengerin Ly! Pandika itu tukang bohong!" seru Setya.

"Kalok nggak sering bohong, bukan cowok namanya!" ejek Lyana.

"Kalok nggak sering badmood sama nangis, bukan cewek namanya!" balas Setya sembari tertawa membuat Lyana berdecak kesal.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang