_Menjenguk Deska_

210 91 18
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Yuk kasih vote dulu di pojok bawah sebelah kiri.

Jangan lupa spam komennya juga ya!

Happy Reading🎉

❤❤❤

________________

Setelah acara nangis nangisan serta mencurahkan unek unek di dalam hati nya kemarin bersama Lyntang. Kini mata gadis cantik itu terlihat menyeramkan. Bola mata yang merah serta lingkaran hitam yang berada di sekitar matanya akibat menangis lalu tertidur.

"Lyana!" panggil Ratna.

"Iya kenapa, Bun?" Lyana membalikan tubuh nya dan mendapati Ratna yang berjalan ke arah nya lalu memeluknya.

Lyana bingung kenapa tiba tiba Bunda nya jadi mellow seperti ini, biasanya selalu galak dan memamerkan wajah garangnya, "Bun? Bunda kenapa nangis? Lyana gak apa apa bunda!"

Ratna mengusap air matanya lalu tersenyum menatap anak perempuan nya yang sudah tumbuh menjadi gadis kuat tetapi masih sedikit manja.

"Bunda harap kamu tetep mau lanjutin perjodohan ini ya, Sayang! Bunda yakin, anak bunda pasti bahagia suatu saat nanti dengan Deska!" Ratna menatap manik mata Lyana.

"Menikah memang bukan hanya untuk mendapat kan kebahagiaan tetapi juga harus menanggung segala resikonya dan kesiapan, harus siap sedih, siap bahagia, siap susah, siap menderita, siap terluka, siap berjuang dan kamu harus jadi istri yang baik buat suamimu kelak ya, Nak!" lanjut Ratna sambil menatap putri nya yang mulai meneteskan air matanya.

"Huuh Lyana cengeng!"

"Iya, Bunda, Lyana akan ingat apa kata Bunda." Bibir Lyana membentuk senyuman saat melihat sang Bunda tersenyum lalu kembali memeluknya seolah olah menyalurkan ketenangan.

Terdengar derap langkah kaki menuju mereka berdua. Lyana dan Ratna langsung melepaskan pelukan mereka dan beralih menatap seorang laki laki yang sudah berpakaian rapih.

"Mau kemana, Bang? Rapih banget! Hayooo! Mau ngedate sama mbok pe Cell ya!" tanya Lyana penasaran.

"HEH! sembarangan lo! Ngatain pacar gue mbok mbok pecel!" bantah Lyntang tak terima.

Ratna bingung mendengar percakapan kedua anaknya yang membahas mbok mbok pecel itu.

"Mbok pecel siapa, Ly? Emang abang kamu mau ngedate sama mbok pecel?"

"Hilih! Yakali anak Bunda yang ganteng nya tingkat dewa ini, mau ngedate sama tukang pecel sih, Bun?!" dumel Lyntang, tatapannya teralih ke pada Lyana, "Ehh! Bocah! Dibilangin pacar gue itu bukan tukang pecel!"

"Jadi gini Bunda, anak Bunda yang satu ini pacaran sama anak sahabat Bunda, si tukang pe Cell alias Cellina Bunda!" jelas Lyana.

"Owh, pantesan si Cellina suka malu malu kalok ketemu Bunda, ternyata lagi pacaran sama anak laki laki Bunda." goda Ratna pada Lyntang.

"Udah ah, Abang pamit ya, Bun. Mau jalan sama Cellina hehe, Assalamualaikum, Bunda!" pamit Lyntang lalu pergi menjemput sang pujaan hati.

"Waalaikumsalam."

"Lyntang! HATI HATI KAMU BAWA ANAK ORANG YA! PULANGNYA JANGAN MALAM MALAM!" teriak Ratna.

"IYAA! BUNDA!" Lyntang yang baru saja keluar dari rumah nya langsung terkejut mendengar teriakan sang Bunda.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang