_Sebuah Komitmen_

43 7 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Jumpa lagi dengan cerita Penantian Cinta Lyana.

Vote dulu sebelum membaca, komen setiap paragraf sebanyak banyaknya ya!

Happy Reading🎉

_________________

"Eh, ada Setya! Gimana kabarnya Setya?" seru Ratna saat Lyana dan Setya baru saja keluar dari mobil.

"Assalamualaikum, bunda!"

"Waalaikumsalam. Yuk, masuk. Udah lama kan nggak main ke rumah bunda?"

Setya tersenyum langsung mencium punggung tangan Ratna. "Setya baik baik aja tante," dan segera di tarik masuk oleh bunda Lyana. Sedangkan Lyana hanya melongo melihat Ratna yang terlalu akrab dengan Setya.

"Ih! Bunda main seret-seret aja anak orang. Kasihan tahu Bun." dumel Lyana.

Ratna melirik sinis, "kenapa? Kamu cemburu, bunda tarik Setya?"

Lyana hanya bungkam mendengar penuturan Ratna.

"Hari ini bunda bikin soto. Setya harus cicipin soto buatan bunda, ya?" pinta Ratna seraya di angguki Setya.

"Boleh tante, kebetulan Setya laper, belum makan." cengir Setya.

"Ly! Temenin Setya makan tuh. Kebetulan lyly belum makan 'kan? Makan bareng aja sana," usul Lyntang sembari menggendong Leon.

"Bang!" Panggil Setya yang langsung menghampiri Lyntang dan memeluknya ala laki laki. "Ini anak lo?"

"Say hi, dulu sama om Setya, Dek!" Lyntang mengayunkan tangan Leon. Anak itu hanya diam sembari memperhatikan Setya.

"Sini bang, gue mau gendong anak lo. Biar gak kalah akrab sama Leon dari Lyana," Setya langsung mengambil alih Leon dari Lyntang.

Lyana menoleh, "Belajar lo sama bang Lyntang, biar bisa jadi bapak yang bener." Gadis itu tengah menyiapkan dua mangkok soto untuknya dan Setya. "Eh.. memangnya bang Lyntang udah jadi bapak yang bener?"

"Dasar adik lucnut!" Umpat Lyntang membuat Setya menahan tawanya. "Untung bunda nggak denger." Lyntang mengelus dadanya. Kalau Ratna tahu dirinya mengejek Lyana pasti akan habis diceramahi Ratna nanti.

"Kebetulan Cellina belum pulang dari rumah temennya. Abang mau jemput kak Cecel dulu, titip Leon ya Set, Ly." Lyntang mengelus pucuk kepala Leon. "Dek Leon, jangan rewel ya. Papa mau jemput mama dulu. Dede sama Ounty Lyana dan Uncle Setya ya." Lyntang menyambar kunci mobil Lyana. "Dek, pinjam mobilnya ya!"

Selepas Lyntang pergi. Setya langsung mengajak Leon bermain. Anak itu hanya memperhatikan Setya, sesekali tertawa melihat mimik wajah Setya.

"Lo nggak makan dulu?"

"Nanti deh, gantian. Lo dulu yang makan, Ly." Titah Setya yang langsung di balas gelengan kepala Lyana. "Nggak lah, gue tau lo laper. Bunda juga masih di dalam kamar, jadi biar lo gendong Leon terus gue suapin lo. Nggak papa kan?" usul Lyana.

"Nggak papa, malahan bagus!"

"Sini duduknya deketan." pinta Lyana membuat Setya langsung duduk disamping gadis itu.

Lyana mulai hati hati menyuapi Setya.

"Akh! Panas Ly!" Setya mengaduh membuat Lyana meringis. "Maaf ya. Gue tiupin dulu nih!"

Suapan demi suapan bergantian dari Setya ke Lyana, hingga satu mangkok soto itu hampir habis.

"Ekhm!" deheman Raka membuat dua sejoli itu terlonjak kaget.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang