_Go To Weddings Deara_

73 17 8
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Yang baca cerita ini lebih banyak cowok atau cewek sih?

Btw, kalian suka warna apa?

Sebutin warna kesukaan kalian, Disini!

Sesudah jawab diharap tekan bintangnya ya!

Spam komennya dong biar rame!

Bebas komen apa aja!

Happy Reading💚

______________

Ternyata berkunjung ke rumah keluarga Wijaya tak semengerikan yang Setya bayangkan. Laki laki itu sedang tersenyum senyum sedari tadi. Dekat dengan Tuan Raka Wijaya dan Nyonya Ratna memang hal yang  menyenangkan. Meskipun awal awalnya Setya di buat gugup dengan tatapan mata Raka yang begitu tajam.

Jadi ingin pergi lagi kerumah Lyana. Agar bisa bertemu gadis itu dan mengorek orek sejumlah informasi yang belum Setya ketahui.

Mobil sudah terparkir rapi di garasi. Entah apa yang akan Setya lakukan setelah pulang dari rumah Lyana. Rasanya sepi sekali hari ini. Tak ada yang bisa menemani Setya yang tengah dilanda kegabutan.

Ahh iya! Setya baru ingat akan undangan yang mantan gebetannya berikan, siapa lagi kalau bukan Deara. Gadis itu pasti terpaksa menikah dengan pria lain pilihan keluarganya. Malang sekali nasib Deara. Terlalu banyak memilah milih laki laki, makanya jadi dipilihkan laki laki untuk masa depannya.

Angka 23 terpampang jelas di acara akad dan resepsi di berlangsungkan. Tanggal 23? Sekarang tanggal 20. Berarti dua hari lagi akad dan resepsi akan di laksanakan.

Setya hanya bisa mendoakan Deara agar kehidupan wanita yang pernah singgah dihatinya itu baik baik saja.

Tv sudah menyala menampilkan acara disana. Namun Setya malah fokus pada layar Ponsel yang menampilkan senyuman manis Lyana. Ck! Sepertinya Setya Sudah terlalu tergila gila dengan Lyana yang cantik itu.

"Lyana Vhenika Wijaya. Kenapa lo cantik banget sih jadi cewek? Sampai sedetik aja gue nggak bisa untuk nggak mikirin lo," gumam Setya. Terlihat bucin sekali memang! Tapi inilah Setya yang sekarang.

*

*

*

Lyana sibuk menatap dirinya dicermin. Malam ini dirinya akan pergi dengan Setya, untuk menghadiri undangan yang Deara berikan.

Baju? Oke, Hijab? Udah rapi.

"Sip! Udah cantik sekarang. Kira kira Setya pakai baju apa ya? Nggak sabar lihat penampilan Setya! Nggak mungkin juga dong kesana pakai seragam pilot," celoteh Lyana di depan cermin yang ada di meja riasnya.

"Jangan terlalu baper Lyana! Inget harus jual mahal dulu dong, kalok dia mau berarti kamu laku!" Lyana menghela napas. Selama ini dirinya selalu terlihat baper saat kaum kaum pakboy menggodanya. Jadi jangan sampai dirinya begitu mudah di dapatkan Setya.

"Lyana! Ini Setya udah nunggu cepetan turun!" teriak Ratna dari lantai bawah.

Dengan senyum merekah, Lyana turun dari kamarnya.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang