_Rindu Yang Terpendam_

136 36 6
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Hallo sobat wattpad!

Yuk kasih vote dulu di pojok bawah sebelah kiri.

Jangan lupa spam komennya juga ya!

Happy Reading!

_________________

Sudah satu minggu Lyana tinggal di Negeri ini. Rasanya berbeda dengan tinggal di Indonesia. Rasa rindu terhadap orang orang yang dekat dengannya melekat di hati.

Tugas yang ia emban lumayan melelahkan. Lyana senang menjalani kesibukan di Negeri ini. Ia jadi bisa perlahan lahan melupakan laki-laki yang singgah di hatinya, bukan menetap.

Tes!

Air mata Lyana menyeluruh keluar. Lyana memikirkan bagaimana nasib keluarga Deska setelah kejadian itu. Mungkin ia sudah bahagia bersama wanita yang menghancurkan acara pernikahannya.

Lyana menghapus air matanya. Dirinya tak mau terus berlarut dalam kesedihan. Ia harus bangkit menjalani semua ini dengan ikhlas. Memang bukan jodoh nya Lyana, makanya Deska tak bisa berdampingan dengannya.

"Lyanaaaaa! Gila! Ih! Idih! Ih! Hush hush!" teriak Fazia dari dalam kamar.

Kaget! Yang Lyana rasakan setelah mendengar teriakan Fazia.

"Kenapa sih Zi? Teriak teriak?!"

"Anjing Ly! Hahhh! hahh! hah..." Fazia berjongkok. Mengatur napasnya yang  terengah engah.

Lyana menatap Fazia dengan tatapan yang sulit di tebak.

"Itu anjing punya tetangga kamar kita ngikutin aku tadi. Bukan ngikutin lebih tepatnya di kejar kejar!" ujar Fazia.

Lyana tergelak tawa, "Rasain deh yang dikejar anjing!"

"Dasar temen ga punya hati emang!" dumel Fazia lalu duduk di sofa hotel.

*

*

*

Seorang laki laki memandangi layar ponselnya. Duduk di cafe sendirian. Kepulangannya ke Indonesia membawa rindu yang menggebu gebu pada sesosok gadis yang di jumpainya di Korea beberapa hari lalu. Laki-laki ini hanya bisa memandangi foto seorang gadis yang tengah tersenyum ceria.

Ia lupa meminta nomor ponsel gadis yang disukainya. Segera membuka roomchat dan meminta nomor ponsel gadis yang selama ini selalu mengelilingi pikirannya.

Ting!

Pesan masuk dari sahabatnya langsung membuat Setya tersenyum. Iya laki-laki yang duduk di cafe ialah Setya yang sudah pulang dari Korea. Sekarang sudah ada di Indonesia.

"Lo Setya kan?"

Suara seorang perempuan membuat Setya mengangkat kepalanya. Ia terkejut!

"Emh, boleh gue duduk disini?" tanya gadis itu sambil menatap Setya dalam dalam.

Hanya di balas anggukan kepala oleh Setya. Gadis itu duduk di hadapan Setya sambil tersenyum sedangkan Setya ia malah asyik memandangi foto Lyana yang sedang tersenyum. Setya tak memperdulikan gadis di hadapannya.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang