_Dia dan Keluarganya_

323 139 32
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Yuk vote dulu sebelum membaca, jangan lupa juga ketik komentar ya.

Yang vote, aku do'a in banyak rezekinya, karena udah bikin aku senang, hehe.

__________________

Hari yang dinantikan para orang tua dari keluarga Lyana dan Deska pun tiba. Malam ini, keluarga Deska akan datang kerumah Lyana untuk makan malam dan juga memperkenalkan Deska dengan Lyana.

Dan jangan lupakan tujuan utama keluarga Deska datang kerumah Lyana yaitu membahas mengenai perjodohan.

Saat ini, Lyana sedang berada di kamar bersama Ratna untuk memilih pakaian yang cocok digunakan Lyana saat acara makan malam nanti. Semua pakaian yang ada di dalam lemari Lyana sudah dikeluarkan satu persatu oleh Ratna. Keadaan kamar Lyana sangat berantakan sekali.

Lyana menghela napas pelan, "Bunda, udah ya pakai yang ini aja, udah cocok 'kan Bun?"

Ratna menatap Lyana dari atas sampai bawah. "Cobain dulu sana, cocok apa enggak bajunya!"

Lyana mengangguk.

Setelah mencoba baju yang menurutnya cocok, Lyana langsung memperlihatkannya pada Ratna. "Gimana, Bun?"

Ratna yang melihat putrinya memakai dress selutut, berlengan panjang dan berwarna hitam. Sangat cocok dengan kulit Lyana yang putih. "Iya, udah ini aja Sayang, udah cocok lho. Putri Bunda malah tambah cantik." Puji Ratna menatap kagum putrinya.

Lyana tersenyum manis, "Bunda bisa aja. Ya udah Lyana ganti baju dulu ya Bun, lagian acaranya masih 2 jam lagi, kok."

"Iya kamu ganti baju dulu sana, habis itu belanja sama Abang. Kamu beli minuman di mini market depan komplek ya!" Ucap Ratna sambil membereskan pakaian Lyana yang sudah berantakan.

"Iya Bun."

Kini Lyana sedang membantu bundanya membereskan pakaian dirinya.

"Selesai..." Ucap Ratna dan Lyana kompak.

"Sudah sekarang kamu siap siap, terus berangkat sama Abang sana. Bunda kebawah dulu ya, mau manggil Abang kamu." Lyana mengangguk, lalu Ratna melenggang pergi meninggalkan Lyana yang bersiap siap.

"Bang Lyntang!" Panggil Lyana ketika mendapati Abangnya sedang menonton TV.

"Apa?" Tanya Lyntang.

"Tadi Bunda udah bilang 'kan Abang suruh nemenin Lyana belanja?"

"Iya, ya udah ayo! Tapi naik motor ya, biar cepet nyampe." Ujar Lyntang lalu pergi mengambil kunci motor, sekalian pamit ke Ratna. Sedangkan Lyana berjalan keluar rumah menunggu Lyntang di depan gerbang.

"Dek ayo! Nih pakai helm nya," Lyntang menyodorkan helm untuk Lyana.

"Yaelah Bang! Cuma ke depan komplek doang, ngapain mau pakai helm." Sahut Lyana sembari mengambil helm dari tangan Lyntang dengan malas.

Lyntang menyentil dahi Lyana membuat Lyana mengaduh.

"Awh! Sakit, Bang!" Lyana meringis menatap kesal abangnya.

"Rasain siapa suruh punya otak gak dipakai! Kalok nggak pakai helm, nanti jatuh dari motor terus kepala lo bocor gimana?! Lagian Minimarket depan komplek lagi tutup." Omel Lyntang panjang lebar, membuat Lyana kicep.

"Owh gitu! Kenapa gak bilang dari tadi sih?!" Jawab Lyana lalu memakai helmnya dan naik ke motor Lyntang.

"Gue mau bilang tapi lo nya ngoceh mulu!" Ujar Lyntang lalu menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumah.

*

*

*

"Assalamualaikum Bunda!!" Seru Lyana ketika masuk ke dalam rumah, disusul Lyntang yang mengekor di belakang.

"Waalaikumsalam! Taro belanjaan nya di meja terus kamu mandi sana, Ly! Lyntang kamu dicari Vano tadi, itu Vano nya udah dikamar kamu!"

"Iya Bun, ya udah Lyana mandi dulu ya!" Ratna mengangguk.

"Ngapain Vano kesini, Bun?"

Ratna melirik Lyntang. "Bunda juga nggak tahu, tadi katanya mau main sama pinjem laptop kamu. Ya udah sana samperin Vano, kasihan dia udah nunggu dari tadi."

"Owh gitu. Ya udah kalo gitu Lyntang samperin Vano dulu, ya Bun." Ratna mengangguk.

*

*

*
Bel dirumah Raka sudah berbunyi, Ratna bergegas membuka pintu. Memperlihatkan tamu nya sudah datang. "Ehh, Bu Wiwin, Pak Broto. Mari silahkan masuk."

Ratna dan Raka menyambut kedatangan Wiwin dan Broto, menyuruh mereka masuk dan duduk di sofa.

"Itu mereka!" Semua pandangan tertuju pada Lyntang dan Lyana yang beriringan menuruni tangga.

"Lyntang, Lyana. Perkenalkan ini Om Broto dan Tante Wiwin." Ratna menatap Lyntang dan Lyana secara bergantian, memperkenalkan sepasang suami istri di hadapannya.

"Saya Lyntang, Abang Lyana." Lyntang memperkenalkan dirinya disusul Lyana yang sangat tak bersemangat menduduki sofa.

"Lyana." Sejujurnya Lyana malas berada di sini. Untuk turun ke bawah saja rasanya ogah ogahan.

"Kalian berdua cantik dan ganteng, ya!" Puji Wiwin, menatap kakak beradik di hadapannya ini.

"Siapa dulu, Ayahnya!" Seru Raka membanggakan diri.

Broto terkekeh, "Iya, Iya! Aku tahu. Ya sudah, Lyntang dan Lyana kalian duduk dulu, ya. Tunggu dulu anak Om, mungkin sebentar lagi sampai."

Lyana hanya tersenyum kaku. Ditatap Broto begitu intens membuatnya gugup sekaligus merasa tak nyaman.
Lyana menyalakan ponselnya, membalas chat masuk dari sahabat sahabatnya di grup.

Sedangkan Lyntang melirik Lyana sekilas yang sibuk memainkan ponsel.

Sedangkan Raka, Ratna, Wiwin dan Broto berbincang bincang seputar  kolega bisnis mereka dan fashion terkini yang dibahas Ratna dan Wiwin.

Lyana mendengar derap langkah kaki yang menuju ke arahnya.

"Maaf, Saya terlambat!"

_________________TBC_______________

Yang belum vote, ayo dong! Vote setelah baca juga boleh.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang