_Say Good Bye_

58 8 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Udah sejauh ini cerita Penantian Cinta Lyana di publish, tapi belum rame aja;)

Ayo bantu ramein!

Vote dulu sebelum membaca!

Komen di setiap paragraf ya!

Happy Reading🧡

_____________

Hampir saja jantung Lyana copot saat nyaris menabrak gerobak sate yang mangkal dipinggil jalan. Lyana yang mengotot naik motor Lyntang dari pada mobil Setya membuat Setya sedikit was was dengan Lyana yang ternyata nekat menaiki motor Lyntang, padahal seperti yang Setya lihat Lyana itu belum terlalu bisa mengendarai motor. Setya yang mengikuti Lyana dari belakang hampir saja menghentikan mobilnya saat melihat motor yang dikendarai Lyana sedikit oleng dan hampir menabrak gerobak sate.

Kini ceramah dari Lyntang menggema diruang tamu. Lyana yang namanya disebut beberapa kali hanya meringis.

"Kenapa sih, Lo ngotot banget naik motor Abang? Padahal lo aja belum jago naik motor, Dek!" omel Lyntang.

Setya yang duduk diseberang Lyntang mencoba angkat suara. "Maaf Bang, ini bukan salah Lyana, ini salah gue juga. Makanya Lyana bisa senekat ini."

Lyana menoleh menatap Setya sejenak. "Tadi kan keadaannya lagi urgent, Bang. Makanya Lyana pinjem motor Abang biar kerumah Setya cepet."

"Lain kali kalau ada apa apa bilang. Abang gak mau kamu kenapa kenapa, Ayah sama Bunda kan nitipin kamu ke Abang sama kak Cell. Jadi kalau kamu kenapa kenapa siapa yang tanggung jawab?" ujar Lyntang yang diangguki Cellina.

"Iya Lyana minta maaf ya Bang, Kak Cell." Lyana merogoh saku hoodienya. "Ini Bang kunci motornya."

Setya hanya diam dalam rasa bersalah. Gara gara Pandika, Lyana jadi seperti ini.

"Saya minta maaf Bang, gara gara saya Lyana nekat seperti tadi." ucap Setya tulus.

Lyana menoleh, menatap Setya tak  yang menyalahkan dirinya sendiri.

"Nggak! Ini salah Lyana tau. Lyana tadi gak bilang ke Abang sama kak Cell kalau mau pergi naik motor sendirian." tukas Lyana membuat Lyntang dan Cellina saling pandang.

"Salah gue Ly, coba aja Pandika nggak ngerjain lo kayak tadi. Pasti lo aman aman aja dirumah," sahut Setya.

"Salah Lyana!"

"Salah gue Lyana!"

Lyntang dan Cellina hanya geleng geleng kepala melihat perdebatan di hadapan mereka.

"Mau sampai kapan kalian saling nyalahin diri sendiri? Lebih baik kalian saling minta maaf. Dan nggak ngulangin kesalahan yang sama." ujar Cellina bijak.

"Gue minta maaf, Ly."

"Lyana juga minta maaf ya." Keduanya tersenyum hangat. Membuat Lyntang dan Cellina ikut tersenyum.

"Bang Lyntang boleh bicara berdua sebentar nggak?" tanya Setya memberanikan diri.

"Boleh, di teras depan aja, yuk!" ajak Lyntang. Tak mungkin dirinya mengusir sang istri dan adiknya.

"Kenapa nggak bicara disini aja?" protes Lyana.

Lyntang bangkit dari duduknya menoyor dahi Lyana. "Hush! anak kecil gak boleh tau. Ini urusan laki laki."

Setya menahan tawa melihat Lyana yang cemberut seperti anak kecil yang meminta dibelikan es krim tapi tidak dibelikan.

"Udah Ly, kepo banget sih, hihi, nanti kak Cell tanya Abang kamu deh. Habis itu kak Cell kasih tau kamu." bisik Cellina yang melihat suaminya dan Setya berjalan ke teras depan.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang